Garut (ANTARA News) - Sekitar 2.000 ekor beragam jenis unggas di Kecamatan Cikelet, Garut, Jawa Barat, akan kembali didepopulasi (dimusnahkan) menyusul diketemukannya beberapa ekor unggas di Kampung Gunung Sulah, Desa Cigadog dan Kampung Cijambe, Desa Cijambe yang positif terinfeksi flu burung. "Saat ini tengah dilakukan pendataan unggas yang akan dimusnahkan sejauh radius 1 km dari lokasi penemuan kasus, sekaligus sosialisasi untuk kegiatan pemusnahannya pada Minggu (27/8) dan Senin (28/8)," kata Kepala Dinas Peternakan Garut Ir Andi Rachmat, di Garut, Sabtu. Dengan pemusnahan sekitar 2.000 ekor unggas maka total depopulasi di Kecamatan Cikelet bisa mencapai sebanyak 5.528 ekor karena sebelumnya pada 16-22 Agustus 2006 dimusnahkan 3.528 ekor terdiri 2.505 ekor di Desa Cikelet serta 1.023 ekor di Desa Cigadog meliputi ayam, itik, entog dan burung. Pemusnahan sebelumnya telah dilakukan di Kampung Rancasalak, Jojok, Rancamareme, Sawah Beura dan Cibeunteur semuanya di Desa Cikelet sedangkan di Desa Cigadog meliputi Kampung Pasir Gambir dan Kampung Lengkob. Kasus temuan baru ayam yang terinfeksi flu burung yaitu di Kampung Gunung Sulah dan Cijambe akan ditindaklanjuti dengan depopulasi dan pemberian vaksin sebanyak 70.000 dosis untuk 70.000 ekor ternak unggas, ujar Andi Rachmat. Pemberian 70.000 dosis vaksin tersebut sebagai upaya memenuhi target pemberian vaksinasi sebanyak 300.000 vaksin untuk 300.000 ekor unggas karena unggas yang telah divaksin baru 230.000 ternak unggas. Berkaitan dengan kasus kematian mendadak lima ekor ayam di Kampung Cicapar, Kecamatan Leles, hingga kini kondisi sampel daerahnya masih diperiksa di laboratorium namun masih belum diumumkan hasilnya demikian pula hasil pengambilan sampel darah unggas di Kecamatan Bayongbong. Dari sekitar 18 kasus suspect flu burung yang menimpa manusia, tiga orang diantaranya dinyatakan positif dua orang meninggal dunia dan seorang lagi atas nama Umar bin Aup (18) bisa sembuh kembali.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006