Pengembangan pondok pesantren dengan berbagai fasilitas berbasis teknologi melalui pelatihan pengembangan diri untuk santri berupa digital marketing, pertanian digital, konten kreator, media, advertising digital, dan ketrampilan khusus
Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau berupaya mengembangkan pondok pesantren dengan fasilitas berbasis teknologi, untuk menunjang pembelajaran di sekolah agar berjalan lebih efektif dan inovatif guna melahirkan santri unggul.
"Fasilitas tersebut sangat dibutuhkan dan menjadi salah satu kewenangan yang bisa diberikan oleh Pemerintah daerah mendorong keahlian dalam merancang dan pembuatan website profil pondok pesantren serta perancangan desain tata letak, pelatihan pengembangan diri untuk santri," kata Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Elly Wardhani dalam rapat diskusi fokus grup di Pekanbaru, Selasa.
Ia menyebutkan pengembangan pondok pesantren dengan berbagai fasilitas berbasis teknologi melalui pelatihan pengembangan diri untuk santri bisa berupa digital marketing, pertanian digital, konten kreator, media, advertising digital, dan ketrampilan khusus bertema digital lain.
Baca juga: Kementerian PPPA: Semua pesantren harus penuhi standar LPKRA
"Pemerintah Provinsi Riau ingin mencetak santri era kekinian dengan dua kemampuan yakni talenta digital, mahasiswa intelektual, praktisi, kemandirian-tematik dan kesalehan digital," katanya.
Selain itu katanya pemerintah daerah juga bisa menjadi payung hukum dalam menyiapkan sumber daya manusia yang mandiri dan berkemampuan.
Para santri ke depan akan menjadi masyarakat yang berakhlak dengan dasar agama yang kuat. Selain pintar santri harus memiliki akhlak yang harus dibekali dasar agama yang kuat.
Kepala Bagian Bina Mental dan Spiritual Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Riau, Sapuan Muhajir mengatakan, di Riau sudah tercatat 500 pondok pesantren lebih yang kini tumbuh cukup signifikan.
"Dulu saat seseorang mendengar kata pesantren, mereka akan memikirkan anak-anak santri akan berebut kamar mandi, anak santri mengalami sakit kulit dan hal-hal lain kurang menyenangkan, akan tetapi kini pesantren sudah mengalami kemajuan," katanya.
Selain itu katanya, pemimpin yang hebat juga harus mampu mengatur sesuatu dan harus dilandasi dengan akhlak yang baik. Bangsa Indonesia butuh orang dengan mental asal pondok pesantren.
Untuk itu katanya, butuh komitmen bersama antarlintas sektor untuk berkolaborasi dalam memecahkan beragam masalah dalam pemerintahan di bidang kepemudaan, olahraga, kebudayaan dan pariwisata.
Baca juga: Ponpes Gontor rancang ekonomi umat berbasis digital
Baca juga: Wapres luncurkan KHAS-HVC Ponpes di Sulut
Pewarta: Frislidia
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024