Jakarta (ANTARA) - PT Sumbawa Timur Mining (STM), pemegang kontrak karya proyek Hu’u (proyek eksplorasi mineral tembaga) di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar.
"STM memastikan keberlanjutan kegiatan lindung lingkungan, keselamatan pertambangan, pengembangan SDM, serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat," kata Community Relations Manager, PT STM Ulya Defretes, saat sosialisasi pencapaian kinerja 2023 dan rencana kerja 2024, di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa.
Ulya Defretes dalam keterangan tertulisnya mengatakan perusahaan akan melanjutkan kegiatan pembangunan masyarakat dengan tiga fokus program, yaitu kemitraan strategis, program partisipasi desa, donasi dan sponsorship.
"Beberapa program pemberdayaan unggulan STM di tahun 2023 yakni operasi katarak dan pemeriksaan mata dengan penerima manfaat mencapai 3.211 pasien, kemudian 100 beasiswa D1 teknik alat berat, 40 beasiswa prestasi bagi mahasiswa Kabupaten Dompu beragam jurusan, hingga menuntaskan program keaksaraan dasar bagi 148 warga belajar," ujarnya.
Terkait donasi dan sponsorship, dia menjelaskan bahwa hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan proposal dari warga dan manfaat program. Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat ini melingkupi sektor kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kelembagaan, infrastruktur, lingkungan, serta sosial dan budaya.
"Kami ingin terus merawat keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam aktivitas kami, serta berkontribusi positif bagi pembangunan daerah di NTB. Kami berharap kerja sama yang telah berlangsung dengan pemerintah daerah dan masyarakat NTB bisa semakin erat, untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan," ujarnya.
Tanpa menyebutkan angka dan program selanjutnya, Ulya Defretas mengatakan program-program semacam akan terus dilanjutkan.
Kegiatan sosialisasi tersebut difasilitasi oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, dan dihadiri oleh instansi lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB, yakni Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas ESDM, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Perhubungan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Sementara mengenai rencana kerja STM tahun 2024, Kepala Teknik Tambang STM Yan Fuadi mengatakan perusahaan akan melakukan pengeboran sebanyak kurang lebih 30 lubang pengeboran yang ditujukan untuk keperluan area sterilization, mine hydrology, mine geotech, resource dan brown field exploration.
Untuk mendukung aktifitas pengeboran eksplorasi di tahun ini, STM akan menggunakan 5 unit rig pengeboran, termasuk penggunaan horizontal drilling rig untuk mendukung studi geoteknik.
"Tahun ini kami akan melanjutkan studi geoteknik dan hidrologi untuk meningkatkan jumlah data dan mempertajam analisa teknis sebagai program keberlanjutan yang sudah dimulai pada tahun lalu antara lain yaitu metode pengeboran secara horisontal akan dilakukan untuk mendukung studi geoteknik ini," ujarnya.
PT STM merupakan perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80 persen) dan PT Antam Tbk (20 persen).
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024