Koordinasi dengan Pelindo sangat baik. Kemarin, Senin (29/4) siang, pihak Pelindo beraudiensi dengan Pak GM (General Manager PLN UID Sumut Saleh Siswanto) untuk membicarakan tindak lanjut 'green port'

Medan (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara mengeratkan koordinasi soal program "green port" atau pelabuhan hijau dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

"Koordinasi dengan Pelindo sangat baik. Kemarin, Senin (29/4) siang, pihak Pelindo beraudiensi dengan Pak GM (General Manager PLN UID Sumut Saleh Siswanto) untuk membicarakan tindak lanjut 'green port'," ujar Asisten Manajer Komunikasi dan Manajemen Stakeholder PLN UID Sumut Yudhistira di Medan, Selasa.

Yudhistira melanjutkan, dalam pembicaraan tersebut PLN UID Sumut dan Pelindo sepakat untuk melakukan analisis dan evaluasi soal pelaksanaan program "green port" dengan melakukan elektrifikasi di pelabuhan.

Elektrifikasi tersebut termasuk membuat anjungan listrik mandiri (Alma) dan membangun kawasan electrifying lifestyle modern port (Elmo).

Kemudian, PLN UID Sumut dan Pelindo juga membahas soal rencana pembangunan Alma tambahan di beberapa pelabuhan Sumut.

"Penambahan itu diagendakan pada tahun ini dan tahun 2025. Namun, untuk jumlahnya belum dipastikan karena kami harus mendapatkan persetujuan dari kantor pusat," kata Yudhistira.

Saat ini di Sumut, dia menambahkan, Alma sudah tersedia di beberapa pelabuhan seperti di Belawan, Sibolga, kawasan Danau Toba dan Labuhanbatu.

PLN UID Sumut telah mendirikan lebih dari 10 Alma yang tersebar di pelabuhan-pelabuhan seperti Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Tanjung Sarang Elang (Labuhanbatu), Pelabuhan Teluk Nibung (Asahan), Pelabuhan Sibolga Pelabuhan Simanindo (Samosir), Pelabuhan Tigaras (Parapat) dan Pelabuhan Ajibata (Parapat).

Pembangunan Alma menjadi bagian dari usaha mendukung komitmen pemerintah nol emisi karbon (net zero emission) tahun 2060.

Dengan Alma, nelayan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan meminimalkan biaya operasional mereka.

Menurut PLN, Alma bisa dimanfaatkan nelayan untuk memenuhi kebutuhan listrik selama kapal bersandar seperti untuk penyimpanan dingin atau cold storage yang awalnya memakai minyak.

PLN memperkirakan Alma mampu memangkas biaya operasional nelayan hingga 60 persen.

Baca juga: PLN sambungkan listrik ke 375 rumah di Kepulauan Nias dengan PMN di 3T
Baca juga: PLN Sumut layani 152 MWh listrik dari EBT di F1H2O 2024
Baca juga: PLN UID Sumut fokus kembangkan SPKLU untuk kendaraan listrik

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024