Balikpapan (ANTARA News) - Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan Taouchid Purnomo Hadi mengatakan, kemajuan pembangunan terminal Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan saat ini telah mencapai 88 persen dan peresmian pengoperasiaannya akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Februari 2014.
"Saya optimistis bandara internasional Sepinggan akan selesai tepat waktu dan akan diresmikan oleh Bapak Presiden," katanya di Balikpapan, Kamis, saat menyampaikan paparan kemajuan pembangunan proyek Bandara Sepinggan dalam kunjungan media.
Menurutnya, PT Angkasa Pura I telah mengalokasikan Rp2 triliun untuk menyelesaikan proyek Bandara Internasional Sepinggan yang dimulai sejak 6 Juli 2011 dan akan selesai pada 11 Februari 2014. Pada Desember 2013 ini akan dilakukan tahap verifikasi dan pengujian dan pada Januari 2014 dilakukan trial opersional dengan melibatkan anak-anak sekolah.
Bandara internasional Sepinggan Balikpapan adalah bandara ketiga terbesar setelah Soekarno-Hatta Cengkareng Banten dan bandara internasional Ngurah Rai Bali.
PT Angkasa Pura akan membangun lagi tujuh dari 13 bandara serupa yang berada dalam pengeloaannya, seperti di
Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan lainnya, katanya.
PT Angkasa Pura yang menjadi pengelola Bandara Sepinggan pada 2012 mencatat laba bersih Rp105 miliar, pada 2013 Rp68 miliar (karena ada penambahan SDM untuk persiapan bandara baru) dan pada 2014 diproyeksikan akan mencetak laba bersih Rp230 miliar, kata Manajer Keuangan dan IT Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan, Sugiarto Panca.
Bandara yang sekarang pada 2011 menampung 5,6 juta penumpang, dan pada 2012, 6,5 juta penumpang sehingga terjadi kenaikan 16 persen setahun. Untuk angkutan kargo/barang 42.000 ton pada 2011 dan naik menjadi 49.000 ton pada 2012.
Sedang kapasitan existing bandara saat ini 1,7 juta penumpang maka perluasan sudah sangat diperlukan.
Bandara Sepinggan Balikpapan menjadi hub pintu masuk dan keluar Kalimantan Timur bagi para penumpang yang berkecimpung di bidang perdagangan, pertambangan dan perkebunan yang oleh karenanya membutuhkan sarana bandara berkelas dunia yang memadahi.
Menurut Taouchid, sejak dihentikan dari kegiatan pengelolaan aero, PT Angkasa Pura I mulai berkonsentrasi pada peningkatan pendapatan non-aero yaitu dengan memberikan layanan dan operasional yang bermutu terkait kebandaraan yakni dengan membangun dan mengoperasikan bandara bertaraf internasional.
Bandara internasional Sepinggan yang baru, ujarnya, mengusung motto "Meet me at Sepinggan" untuk menarik kedatangan penumpang umum dan pebisnis dengan menyempurkankan layanan berupa penyediaan aneka kebutuhan penumpang pesawat seperti ruang meeting, ruang solusi, hotel, area tunggu inap, area komersial, tempat parkir luas, koneksi WiFi dan sebagainya.
Dengan mengusung ciri khas budaya Kalimantan, sentuhan hutan Kalimantan, warna dominan putih, Bandara Internasional Sepinggan sepenuhnya merupakan hasil karya anak bangsa mulai dari desain, pengerjaan dan pengawasannya.
Konsep gedung eco building telah diterapkan berupa penggunaan recycling water, lampu LED, pencahayaan sinar
matahari, manajemen energi untuk gedung terminal dan tanaman hidup indoor.
Terminal Bandara Internasional Sepinggan ini memiliki luas 110.000 meterpersegi, mampu melayani penumpang sebanyak 10 juta orang per tahun pada 2016.
Terminal berlantai empat itu dilengkapi dengan area komersial seluas 33.000 meterpersegi, apron 140.972 meterpersegi, konsep terminal 2 level, aviobridge 11 unit, check in counter 76, imigration counter 8, sistem penanganan bagasi dengan hold baggage screening level 4, konveyor klaim bagasi 8 unit, 11 garbarata.
Terminal bandara berbentuk gedung dengan panjang 500 meter dan lebar 150 meter ini dioperasikan secara terpusat dengan Airport Integrated Management System (AIMS) dan dilengkapi 200 CCTV keamanan.
Gedung parkir bandara berlantai lima tanpa atap dapat menampung 2.310 mobil, 22 bis, 120 taksi, 300 motor.
Pengerjaan gedung terminal bandara internasional Sepinggan ini dibagi dalam enam paket yakni Paket 1; Bangunan penunjang dan fasilitas lain meliputi pembangunan hangar, cargo terminal, gedung administrasi, gedung alat berat, gedung airlines, apron dan taxiway. Pengerjaannya sudah 100 persen selesai.
Paket 2: Pembangunan gedung terminal dan fasilitas pendukung. Paket 3: pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang antara lain: flyover, garbarata, jalan akses, apron, gedung parkir. Paket 4: gedung tower, hanggar, apron,
dan fasilitas lainnya. Paket 5: gedung parkir dan jembatan penghubung dan Paket 6: penambahan garbarata.(*)
Pewarta: B Kunto Wibisono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013