Beijing (ANTARA) - Beberapa negara Barat menuding China "kelebihan kapasitas" di sektor energi barunya. Namun, fakta dan angka membuktikan bahwa narasi semacam itu tidak berdasar dan keliru.
Sektor energi baru yang sedang berkembang di China merupakan simbol kehebatan teknologi dan kekuatan penting dalam dorongan global menuju pembangunan berkelanjutan. Bertentangan dengan anggapan umum terkait kelebihan kapasitas, defisit kritis terletak pada kelangkaan infrastruktur energi baru di seluruh dunia.
Dalam skala global, krisis kapasitas energi baru memiliki pengaruh besar. Proyeksi dari Badan Energi Internasional mengindikasikan lonjakan permintaan yang mengejutkan, dengan penjualan kendaraan energi baru diperkirakan akan melambung hingga 45 juta unit per 2030, naik empat kali lipat dari level pada 2022.
Deklarasi Pemimpin Kelompok 20 (Group of 20/G20) tahun lalu menggarisbawahi pentingnya hal ini, menyerukan peningkatan kapasitas energi terbarukan sebanyak tiga kali lipat per 2030.
Sektor kendaraan energi baru China menjadi bukti meningkatnya permintaan ini, dengan produksi maupun penjualan menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan kuat dalam beberapa tahun terakhir.
Pada kuartal pertama (Q1), laba sektor manufaktur otomotif China melonjak sebesar 32 persen secara tahunan (year on year). Kinerja semacam itu menegaskan dinamisme segmen kendaraan listrik di China.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024