Pekanbaru (ANTARA News) - Kabut asap yang menyelimuti wilayah Riau terutama kota Pekanbaru, Sabtu, makin parah sebab hingga siang hari ketebalan kabut asap makin tambah pekat dan jarak pandang makin terbatas.
Pantauan ANTARA, pada Sabtu pagi WIB kabut hanya terlihat menipis namun makin siang kabut makin menebal dan memendekkan jarak pandang bahkan sinar matahari tidak mampu menembus tebalnya asap di angkasa.
Hingga pukul 09.20 WIB, matahari terlihat jelas seperti bola merah yang berada di angkasa dan tidak menyilaukan mata, yang jarak pandang hanya beberapa ratus meter.
Sedangkan Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) yang berada di depan Kantor walikota Pekanbaru menandakan udara di kota ini dalam kategori tidak sehat, tetapi aktivitas warga tetap berjalan normal.
Hingga hari ini tidak ada imbauan baik pemerintah Provinsi Riau maupun pemerintah kabupaten/kota yang melarang aktivitas warganya di luar rumah atau membatasi jam masuk sekolah karena kabut asap.
"Padahal, telah sebulan lebih udara kotor berasap namun pemerintah tampaknya acuh tak acuh," ungkap seorang siswa sebuah SLTA di Pekanbaru Maharani.
Ia mengeluhkan tebalnya asap yang berdampak buruk pada kesehatannya, selain memerihkan mata karena ia ke sekolah dengan kendaraan roda dua, asap juga menyesakkan nafasnya.
"Saya ini penderita asma saat asap tebal begini saya tidak ke sekolah," katanya dengan helaan nafas yang tersendat-sendat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006