Ini langkah bagus dan perlahan para pengungsi yang sekarang ada di Jemundo akan kembaliSurabaya (ANTARA News) - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar kasus kekerasan yang pernah terjadi di Sampang, Madura, diselesaikan secara damai dan mengedepankan asas kekeluargaan, sehingga tidak ada lagi korban dalam bentuk apapun.
"Presiden berpesan beberapa hal kepada tim, yakni meminta agar tidak ada kekerasan lagi dan menyelesaikannya dengan cara mengedapankan cara-cara damai," ujar Ketua Tim Rekonsiliasi kasus Sampang Abd A'la ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.
Abd A'la bertemu dengan Presiden, Rabu (4/12) saat Kepala Negara berkunjung ke Madura bersama sejumlah menteri di antaranya Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto.
Di samping tim rekonsiliasi, dalam kesempatan tersebut hadir sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama atau ulama Madura. Semuanya berharap kasus ini segera berakhir dengan mengedapankan cara-cara damai.
Pihaknya juga mengaku telah melaporkan kondisi terakhir kepada presiden bahwa sampai saat ini sudah ada perkembangan signifikan untuk perdamaian dan diupayakan tidak ada kekerasan lagi. Apalagi, sudah ada lima warga Syiah yang kembali ke kampung halamannya.
Menurut A'la, selama beberapa hari terakhir, kondisi kelima orang tersebut aman dan masyarakat bisa menerima mereka kembali.
"Ini langkah bagus dan perlahan para pengungsi yang sekarang ada di Jemundo akan kembali. Kami sengaja tidak menarget kapan mereka kembali semua karena khawatir akan ada kesan paksaan," kata Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Sementara itu, perkembangan positif lainnya dari tim rekonsilisasi, kata dia, yakni adanya bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat yang akan merenovasi sekitar 160 unit rumah tidak layak huni di sana.
Tak hanya bagi warga Syiah, warga sekitar yang rumahnya sudah tidak layak juga akan direnovasi. Tidak itu saja, pemerintah akan membangun sejumlah fasilitas umum serta sarana prasarana yang bisa digunakan sebaik-baiknya bagi masyarakat setempat.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013