Berubah lebih kuat
Semua hal itu bisa menjadi aspek-aspek positif yang bisa dipetik Indonesia dari kekalahan Senin malam tadi itu.
Garuda Muda terungguli Uzbekistan Muda dalam hampir semua parameter, termasuk dalam soal menciptakan peluang tepat sasaran dan saat bermanuver.
Tapi, bukankah itu pula yang dialami empat tim sebelum Indonesia yang dikalahkan Uzbekistan yang bahkan di antara mereka adalah juara bertahan? Apalagi Garuda Muda harus bermain dengan 10 orang.
Meskipun begitu, Garuda Muda tak pernah kalah dalam semangat bertarung dan mental. Mereka tetap tim yang percaya diri, sampai-sampai bisa lebih dulu menjebol gawang tim yang tak pernah kebobolan selama turnamen ini. Sayang, intervensi VAR menggagalkan gol itu.
Namun sekali lagi, ini membuktikan Indonesia U23 hanya perlu bermain bersama lebih lama lagi, sampai mereka menemukan tingkat kepaduan seperti sudah dicapai Uzbekistan saat ini.
Tim asuhan Shin Tae-yong sebenarnya adalah tim yang istimewa karena mencapai semifinal pada kesempatan pertamanya dalam turnamen ini yang hanya bisa dilakukan oleh segelintir negara.
Bahkan, keberhasilan Vietnam mencapai final 2018 terjadi setelah gagal mencapai fase gugur dalam debut mereka pada 2016.
Ini poin istimewa dari Marselino Ferdinan dan kawan-kawan. Mereka langsung kuat dalam kesempatan pertama, hingga bisa mencapai semifinal. Sayang, mereka kalah solid dan kalah ofensif dari Uzbekistan yang jauh lebih lama mempersiapkan turnamen ini.
Hikmahnya, Garuda Muda bisa meniru Uzbekistan dua tahun ke depan, apalagi paling tidak enam pemain dalam skuad 2024 yang bisa dimainkan kembali dalam Piala Asia U23 di Arab Saudi pada 2026, termasuk Muhammad Ferarri, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, dan Justin Hubner.
Mereka bisa lebih kuat lagi dan bertambah kuat, bahkan bisa bangkit lebih cepat sehingga siap kembali 100 persen kala meladeni Irak dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Kamis 2 Mei lusa.
Laga ini adalah juga kontes perebutan tiket otomatis lolos Olimpiade Paris 2024 yang terakhir. Tiket lolos Olimpiade Paris yang keempat bakal diperebutkan dalam laga playoff melawan urutan keempat Piala Afrika U23, Guinea.
Salah satu kabar baik saat pertandingan melawan Irak adalah Indonesia sudah bisa memainkan lagi pemain yang paling konstan mengganggu pertahanan lawan tetapi absen dalam pertandingan semifinal melawan Uzbekistan tadi malam, Rafael Struick.
Injeksi pemain-pemain sepenting Struick dan evaluasi kekurangan tim dari laga melawan Uzbekistan bisa membuat Garuda Muda kuat kembali.
Dan Garuda Muda pasti bangkit seperti mereka bangkit setelah dikalahkan Qatar dalam pertandingan pembuka turnamen ini. Ini karena mereka tetap tim yang pantang menyerah yang tak hilang percaya diri, memiliki mental dan semangat bertarung yang tetap tinggi.
Baca juga: Erick Thohir beri motivasi bagi Garuda Muda agar tak menyerah
Baca juga: Shin Tae-yong percaya diri dapat antarkan timnas ke Olimpiade
Copyright © ANTARA 2024