Maputo (ANTARA News) - Pemerintah Mozambik, Rabu, mengatakan bahwa gerilyawan Renamo telah menewaskan 10 orang selama enam pekan kerusuhan dan memperingatkan bahwa militer akan segera melakukan tindakan ofensif .

"Sepuluh orang tewas dan sekitar 26 orang terluka ... akibat dari serangan oleh gerilyawan Renamo," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Cristovao Chume .

Ada peningkatan ketegangan antara pemerintah Frelimo dan para pendukung Renamo, yang menyeru untuk bagian lebih besar dari kekayaan sumber daya Mozambik yang berkembang pesat.

Kedua pihak bertempur dalam perang saudara brutal selama hampir 16 tahun yang berakhir pada tahun 1992 dengan jumlah korban diperkirakan satu juta orang .

Chume mengatakan telah terjadi "peningkatan mengkhawatirkan serangan Renamo terhadap warga dan harta benda mereka," terutama di sepanjang jalan raya utama utara-selatan negara itu di provinsi bagian tengah, Sofala.

Anak-anak dan orang asing, termasuk warga negara Afrika Selatan , termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan terakhir, kata Chume, seraya menambahkan warga negara Brasil juga menjadi salah satu korban yang terluka .

"Pemerintah , negara dan rakyat Mozambik tidak bisa terus menyaksikan situasi seperti ini terjadi di negara ini tanpa batas," kata dia dalam pernyataan publik pertama militer dalam beberapa pekan terakhir.

Militer mengatakan para anggota bersenjata dari kelompok gerilyawan yang berubah menjadi partai oposisi juga menarget posisi militer di Sofala.

Pemerintah menyerbu bekas markas militer Renamo di pegunungan Gorongosa tengah pada akhir Oktober .

"Sejak itu kami tidak melakukan tindakan ofensif, dan kita telah menyaksikan peningkatan drastis serangan terhadap warga sipil," kata Chume.

(Uu.G003/M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013