Guangzhou (ANTARA) - Pusat Seni Kawasan Teluk Besar Bai'etan di kota metropolitan Guangzhou, China selatan, diresmikan pada Minggu (28/4) dan akan dibuka untuk umum mulai 1 Mei 2024, menambah landmark budaya baru di Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau.

Pusat seni ini, yang menggabungkan Museum Seni Guangdong, Museum Warisan Budaya Takbenda Guangdong, dan Museum Sastra Guangdong, memiliki total luas konstruksi sekitar 145.000 meter persegi, termasuk area ekshibisi seluas lebih dari 40.000 meter persegi dan area publik bersama seluas 35.000 meter persegi.

"Pusat Seni Kawasan Teluk Besar ini merupakan fasilitas budaya publik yang signifikan dan simbolis dengan standar internasional yang menampilkan karakteristik Guangdong," kata He Jingtang, kepala desainer proyek sekaligus seorang akademisi di Akademi Teknik China.

Pusat seni tersebut juga berfungsi sebagai platform penting untuk memamerkan pencapaian kebudayaan Lingnan di China selatan, mendorong pembangunan kawasan teluk budaya, serta memajukan pertukaran dan pembelajaran timbal balik antara peradaban China dan luar negeri, papar He.

Guangdong berupaya maksimal untuk menyuguhkan pesta budaya berkualitas tinggi kepada penduduknya, merencanakan serangkaian pameran yang menyoroti konotasi mendalam dari kebudayaan Lingnan dan kebudayaan Kawasan Teluk Besar.

Museum Seni Guangdong mempersembahkan rangkaian pameran terbesar yang pernah ada, menampilkan hampir seribu karya dari 700 lebih seniman domestik maupun asing.

Museum Warisan Budaya Takbenda Guangdong memamerkan proyek-proyek warisan budaya takbenda Guangdong, sementara Museum Sastra Guangdong menyoroti pencapaian dalam bidang sastra dengan karakteristik regional yang khas.

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024