Aplikasi Sapota saat ini sudah terintegrasi dengan 29 data sektor

Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat meluncurkan aplikasi Satu Portal Data (Sapota) sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerahnya.

"Satu Portal Data di Sulbar ini menjadi pembuka ekonomi di Sulbar," kata Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial Ibnu Sofian saat peluncuran aplikasi Sapota di Mamuju, Sulbar, Senin.

Peluncuran aplikasi Sapota tersebut dilakukan langsung Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh, yang dihadiri juga Kepala BPS Tina Wahyufitri dan perwakilan wali data seluruh instansi dan kabupaten di Sulbar.

Ibnu berharap dengan satu portal data pembangunan, pertumbuhan ekonomi di Sulbar akan lebih cepat lagi.

"Karena pemanfaatan data ini bukan untuk pemerintahan saja tetapi untuk masyarakat," terangnya.

Data spasial, lanjutnya, menjadi penting dilakukan sebagai bagian integrasi data.

Ia menyampaikan bahwa industri 4.0 harus didasari data geospasial, sebab jika tidak menggunakan data spasial, maka 4.0 itu tidak berjalan.

"Data yang dibuat akan terintegrasi dengan Satu Portal Data di Sulbar. Jadi, kita ingin data itu real time dimulai dari perencanaan, sehingga setiap hari harus updating," terang Ibnu.

Sementara, Zudan Arif mengatakan peluncuran aplikasi Sapota tersebut sebagai upaya mendorong ekosistem di bidang teknologi untuk menghasilkan data akurat, berkualitas, dan terpadu.

Aplikasi Sapota, lanjutnya, juga dalam rangka upaya melakukan percepatan satu data Sulbar mendukung program satu data nasional.

"Tujuan aplikasi diharap dapat memudahkan bekerja, kalau sudah mudah bekerja, maka masyarakat akan mudah mewujudkan kesejahteraan rakyat Sulbar. Satu data untuk kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat," ujar Zudan.

Peluncuran aplikasi Sapota tersebut, lanjutnya, juga sebagai upaya memperkuat siber security sistem yang ada dengan membangun data center.

"Setelah itu, kita bergerak ke ISO 27001," katanya.

Sedangkan, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Diskominfo Provinsi Sulbar Mustari Mula mengatakan dasar pembuatan aplikasi Sapota merupakan rujukan dari undang-undang dan peraturan gubernur.

"Aplikasi ini sebagai implementasi salah satu program dari delapan program prioritas Pemprov Sulbar," katanya.

Aplikasi Sapota, menurut dia, akan menjadi legacy Penjabat Gubernur untuk percepatan penyelesaian program prioritas.

"Sapota bermakna satu rumah dan ini digagas oleh Kadis Kominfo sebelumnya. Sapota menjadi wadah di seluruh sektor sampai ke kabupaten agar data terintegrasi," ujar Mustari.

Walaupun aplikasi Sapota sepenuhnya belum sempurna, namun hal itu tambahnya menjadi kebanggaan karena seluruh penyusunan perangkat, dilakukan oleh ASN lingkup Pemprov Sulbar.

"Dalam membangun aplikasi ini sangat luar biasa karena dibangun oleh adik-adik ASN sendiri dan kita tidak lagi tergantung lagi kepada provider luar. Aplikasi Sapota saat ini sudah terintegrasi dengan 29 data sektor," jelas Mustari.

Baca juga: Bangun ekonomi lokal, Presiden ingin ada pasar baru di Mamasa Sulbar
Baca juga: Gubernur: Kunjungan Presiden kebanggaan masyarakat Sulbar

Pewarta: Amirullah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024