Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut telah mempersiapkan kedatangan pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon. Pernyataan tersebut dikemukakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda seusai pengukuhan Duta Belia Indonesia 2006 di Gedung Pancasila, Jakarta, Jumat. "Sejak dua minggu lalu Departemen Luar negeri (Deplu) telah menginstruksikan kepada Dubes dan staf KBRI yang mengungsi ke Damaskus untuk segera kembali ke Beirut setelah situasi keamanan memungkinkan," kata Menlu. Menurut Menlu, keberadaan Dubes Abdullah Syarwani dan staf KBRI di Beirut adalah dalam rangka mempersiapkan kemungkinan partisipasi kontingen Indonesia dalam pasukan perdamaian PBB. "Keperluan KBRI kita di Lebanon untuk segera beroperasi, itu suatu keharusan. Keluarga bisa secara bertahap menyusul, tapi saya percaya untuk pulang kembali ke Beirut tidak begitu ada masalah bahkan warga Lebanon juga telah kembali ke Lebanon selatan yang sebelumnya merupakan daerah berbahaya," katanya. Sebelumnya, menyusul gencarnya agresi militer Israel ke Lebanon pada pertengahan Juli lalu, sebanyak 60 WNI yang bermukim di Beirut terpaksa dievakuasi ke Damaskus. Menurut Pelaksana Fungsi Politik KBRI Beirut, Anindita Harimurti Axioma, pada kahir pekan ini semua WNI yang dievakuasi ke Damaskus akan diangkut kembali ke Beirut. "Kalau tidak ada halangan, hari Sabtu atau Minggu nanti, WNI yang masih berada di Damaskus akan diangkut kembali ke Beirut," kata Anindita. Selain, WNI, ribuan warga asing juga terpaksa hengkang dari Lebanon akibat berkecamuknya perang antara Israel dan Hizbullah. Para WNI yang dievakuasi itu umumnya adalah keluarga staf KBRI Beirut, dan beberapa di antaranya tercatat sebagai tenaga kerja wanita dan mahasiswa. Seorang WNI, Siti Maemunah, tercatat menjadi salah satu korban serbuan Israel di antara lebih dari 1.000 warga Lebanon yang tewas. Janazah Siti Maemunah berhasil dievakuasi dari kota Tyre, Lebanon selatan, pada awal Agustus. Almarhumah dipulangkan ke Indonesia atas biaya negara, dan dikebumikan di tanah kelahirannya di Sukabumi, Jawa Barat.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006