Jerusalem (ANTARA News) - Pasukan internasional dapat dikirim ke Jalur Gaza di masa mendatang jika pasukan yang digelar di Lebanon terbukti berhasil, kata Menlu Italia Massimo U`Alema dalam pernyataan yang disiarkan, Jumat.
"Gagasan untuk mengirim pasukan PBB ke Jalur Gaza kini sering dikemukakan. Tapi saya kira bahwa jika segala sesuatunya berjalan lancar di Lebanon, proses yang sama juga dapat dimulai di Jalur Gaza," kata U`Alema kepada suratkabar Israel Haaretz yang condong ke kiri itu.
Jurubicara Kemlu Israel, Mark Regev, mengatakan masalah itu tidak dikemukakan dengan pemerintah Israel.
Ia mengatakan negara Yahudi menolak keterlibatan internasional di wilayah-wilayah Palestina, tapi pada saat yang ia tidak mengesampingkan hal itu.
"Jika masyarakat internasional bertindak meyakinkan untuk menghasilkan pelaksanaan penuh resolusi PBB nomor 1701, memperkuat pemerintah Lebanon dan melucuti senjata Hizbullah, yang merupakan tindakan penting membangun kepercayaan dan akan memberikan dampak pasti, Israel akan mempertimbangkan masalah-masalah lain," kata Regev dikutip Reuters.
Italia berencana mengirim sekitar 3.000 tentara untuk pasukan internasional di Lebanon menyusul perang 34 hari antara Israel dan Hizbullah.
Israel mundur dari Jalur Gaza setahun lalu, tapi melancarkan serangan darat besar-besaran di wilayah pantai setelah para pejuang Palestina menculik seorang serdadu Israel dalam serangan lintas batas 25 Juni.
"Kami selalu menyerukan pasukan internassonal digelar di Tepi Barat dan Jalur Gaza," kata perunding senior Palestina Saeb Erakat.
"Adalah tanggungjawab masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan pada rakyat Palestina," kata Erakat kepada Reuters.
Serangan Israel di Jalur Gaza, yang bertujuan untuk menemukan tentara yang ditangkap itu dan menghentikan serangan roket lintas batas, menewaskan lebih 165 warga Palestina, lebih separuhnya penduduk sipil.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006