Wina (ANTARA News) - Libya akan memulihkan produksi minyak secara penuh "dalam 10 hari", kata Menteri Perminyakan dan Gas Libya Abdelbari al-Arusi pada Selasa, setelah kerusuhan menyebabkan produksi minyak negara itu jatuh.

"Dalam 10 hari jika semuanya berjalan lancar, mudah-mudahan kami akan kembali ke 1,5 juta barel per hari," kata Abdelbari al-Arusi kepada wartawan yang berkumpul untuk pertemuan OPEC di Wina pada Rabu (3/12).

"Semua bisa berubah ... itu mengapa saya katakan mudah-mudahan, saya tidak yakin karena hal-hal itu tidak di tangan saya," tambahnya ketika ditanya apakah ia terlalu optimis.

Sebelumnya Arusi pernah salah memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan produksi minyak secara penuh.

Produksi minyak Libya telah jatuh menjadi sekitar 250.000 barel per hari (bph) di tengah pertempuran mematikan antara pejuang Muslim garis keras dan tentara yang meletus awal tahun ini.

Arusi menambahkan bahwa produksi yang hilang telah mengakibatkan negara Afrika utara itu kehilangan pendapatan "sekitar sembilan miliar dolar AS".

Dia mengatakan bahwa anggota OPEC telah memompa produksi minyak tambahan untuk mengompensasi penurunan produksi Libya, yang bisa menjadi jalan untuk mengembalikan total hasil produksi.

"Seseorang mengambil pangsa kami di pasar dan kami harus kembali," kata Arusi, mencatat bahwa ia setuju dengan rekan-rekan OPEC Libya bahwa kartel harus mempertahankan pagu produksinya pada 30 juta barel per hari ketika mereka bertemu Rabu.

(A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013