Jakarta (ANTARA News) - Setelah enam pekan melakukan tugas kemanusiaan di Indonesia, kapal rumah sakit Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USNS Mercy mengakhiri misinya Jumat.
Berakhirnya misi kemanusiaan itu ditandai dengan upacara sederhana di atas geladak kapal yang memiliki panjang 894 kaki (298 meter) itu, di perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Duta Besar AS untuk Indonesia, Lynn Pascoe mengatakan, misi kemanusiaan yang diemban USNS Mercy merupakan wujud hubungan dan kerja sama yang erat antara kedua negara, RI dan AS.
USNS Mercy memulai misi kemanusiaannya di Indonesia sejak 13 Juli 2006 di Simeuleu, Aceh, dan berakhir 26 Agustus 2006 di Kupang, NTT.
Selama berada di Indonesia, 600 kru termasuk 75 dokter yang dibawa USNS bekerjasama dengan Tim Medis Tentara Nasional Indonesia (TNI), LSM internasional dan pemerintah daerah, termasuk memberikan berbagai macam layanan medis, pelatihan bagi tenaga medis profesional, serta program pelayanan sosial lainnya di Simeulue, Nias, Banda Aceh, Tarakan, dan Kupang.
Secara umum, tim USNS Mercy telah mendukung 350 operasi medis baik di wilayah pesisisr maupun laut, memberikan perawatan kesehatan primer dan akut kepada sekitar 11.000 warga Indonesia, serta terapi fisik bagi 505 orang.
Selain itu, tim USNS Mercy juga merawat sekitar 2.500 anak-anak, imunisasi kepada 13.300, 11.000 pemeriksaan mata, serta memberikan 8.900 pasang kacamata, serta pelatihan kepada 3.400 tenaga kesehatan profesional dan mahasiswa kedokteran Indonesia dalam bidang perawatan pasca kelahiran, dasar-dasar penyelamatan jiwa, kesehatan preventif, dan pengendalian infeksi.
Tim juga mengadakan program kesehatan publik serta memperbaiki dan membangun peralatan yang dibutuhkan di rumah-rumah sakit setempat.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006