Pada Selasa, nilai tukar resmi adalah 6,1 peso terhadap dolar AS, tetapi untuk warga Argentina yang menuju luar negeri, kurs itu melonjak menjadi 8,3 peso per dolar, menurut sebuah buletin resmi.
Warga Argentina yang melakukan pembelian dengan kartu kredit di luar negeri juga akan dikenai pajak 35 persen, naik dari sebelumnya 20 persen.
"Ada pelarian uang terjadi di bawah kedok kegiatan wisata. Kami perlu berhati-hati dalam mengelola cadangan," kepala menteri kabinet Jorge Capitanich mengatakan Selasa, seperti dilansir AFP.
Biaya tambahan pada pembelian di luar negeri dapat dikembalikan oleh badan pajak sebagai bagian dari pengembalian pajak pendapatan, tetapi, karena banyak orang memilih untuk tidak menyatakan
pembelian mereka kepada otoritas pajak, pada kenyataannya beberapa orang cenderung tidak mendapatkan kembali uang ini.
Mulai 2011, Argentina menempatkan kontrol mata uang ketat, setelah mencatat penurunan tajam dalam cadangan internasionalnya. Cadangan devisa negara ini telah jatuh dari setinggi 52 miliar dolar AS pada 2010 menjadi hanya 32 miliar dolar AS saat ini.
Kurs nilai tukar mata uang di pasar gelap telah muncul, dengan dolar yang tersedia untuk sedikit di atas sembilan peso. Itu turun dari sekitar 10 peso beberapa minggu lalu, karena perbedaan antara nilai tukar dolar resmi dan pasar gelap menyusut.
Negara-negara di wilayah tersebut yang telah memperoleh manfaat dari sejumlah besar wisatawan dari Argentina meliputi Uruguay, di mana para pejabat perjalanan mengatakan mereka optimis tentang terus menguatnya pariwisata dari tetangga mereka ke barat.
"Saya tidak berpikir itu (biaya tambahan nilai tukar mata uang) adalah sebuah perkembangan positif," kata Benjamin Liberoff, direktur kantor pariwisata nasional Uruguay.
"Untungnya, ada banyak wisatawan yang telah mengkonfirmasi reservasi mereka, yang telah memesan perjalanan mereka, dan kami yakin bahwa setelah bertahun-tahun menjadi pengunjung setia di sini ... mereka mereka akan terus melakukan perjalanan ke Argentina," kata Liberoff. (Uu.A026/S004)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013