Gaya sepak bola Uzbekistan

Bukan saja dari catatan dan komposisi pemain yang membuat juara Asia U23 2018 dan runner up 2022 yang baru saja menuntaskan revans atas Arab Saudi yang mengalahkan mereka dalam final dua tahun lalu itu, Uzbekistan juga bisa didekati dari kultur sepak bola mereka.

Tim sepak bola yang sebelum 1994 menjadi bagian Uni Soviet itu memiliki ciri sepak bola menekan yang sudah menjadi ciri sepak bola Soviet dan kemudian Rusia setelah imperium terakhir di dunia itu ambruk pada 1991.

"Gaya Rusia" begitu kental dalam warna sepak bola Uzbekistan, walau tim mudanya hanya diperkuat dua pemain yang berasal dari CSKA Moskow dan FC Rubin Kazan dari liga Rusia.

Kapten mereka, Jasurbek Jaloliddinov, juga membawa gaya itu, apalagi dia pernah membela Lokomotiv Moskow, yang bersama CSKA, Rubin Kazan, Zenit Saint Petersburg, dan Spartak Moskow adalah klub-klub elite sepak bola Rusia.

Mereka semua memainkan gaya sepak bola Rusia yang mengandalkan fisik dan kekuatan, yang menekankan permainan pada struktur pertahanan yang kuat, organisasi tim yang disiplin dan fokus melancarkan serangan balik.

Gaya bermain seperti ini sering membutuhkan asosiasi yang kuat antara sistem pertahanan yang disiplin dan etos bermain yang kuat. Mereka tak lelah mencari bola dan segera merebut kembali bola itu begitu kehilangan, sehingga lawan terus tertekan.

Gaya bermain ini sampai menginspirasi pelatih sepak bola terkenal Jerman, Ralf Rangnick, untuk mengembangkan apa yang disebut gegenpressing atau balas tekan (counter-pressing), setelah menyaksikan laga persahabatan antara sebuah klub Jerman melawan Dynamo Kiev pada 1983.

Gegengpressing sendiri menginspirasi sejumlah pelatih-pelatih hebat masa kini, seperti Juergen Klopp, Thomas Tuchel, dan Julian Nagelsmann.

Dynamo Kiev saat itu adalah bagian dari sistem sepak bola Soviet, sebelum masuk liga Ukraina begitu negara ini memisahkan diri dengan Soviet pada 14 Agustus 1991, 15 hari sebelum Uzbekistan juga menyatakan merdeka dari Soviet.

Hampir semua tim sepak bola negara-negara bekas Soviet, termasuk Uzbekistan, memiliki corak bermain sama yang menekankan fisik dan disiplin.


Baca juga: Inilah bukti level kualitas timnas sepak bola kita meningkat tajam
Baca juga: Secara statistik Indonesia memang pantas menang atas Korsel


Halaman berikut: Formula Shin Tae-yong

Copyright © ANTARA 2024