Ini merupakan bentuk kekayaan serta pelestarian budaya di Kota BimaJakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan produk-produk dari kain tenun khas Bima yang diproduksi di Kampung Tenun Rabadompu, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi bentuk dalam melestarikan budaya daerah.
"Ini merupakan bentuk kekayaan serta pelestarian budaya di Kota Bima ini," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Selain sebagai upaya melestarikan kekayaan tradisi dan budaya khas Bima, Menparekraf juga mengapresiasi keberhasilan kain tenun ini yang mampu menembus pasar internasional seperti Eropa dan Singapura.
"Ini tentunya memberikan kesejahteraan untuk masyarakat. Karena ada sekitar 100 ibu yang terlibat dalam pembuatan kain-kain tenun ini," katanya.
Untuk itu, ia mengungkapkan komitmennya untuk memperkuat pengembangan potensi kain tenun khas Bima ini. Salah satunya melalui sertifikasi halal bahan baku tenun.
"Nanti setelah Oktober kami akan memfasilitasi sertifikasi halal untuk bahan pewarna dan bahan-bahan produksinya," ujarnya.
Dalam kunjungan itu, Sandiaga berkesempatan untuk melihat serta membeli sejumlah produk-produk kain tenun khas Bima.
Ia mengungkapkan apresiasinya atas keindahan produk-produk dari kain tenun khas Bima.
Pada kunjungan kerja di Bima tersebut, Menparekraf Sandiaga didampingi Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo; Pj. Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Jamaluddin Malady; dan Pj Wali Kota Bima Mohammad Rum.
Baca juga: Kemenparekraf siapkan cendera mata produk ekraf dalam WWF ke-10
Baca juga: Menparekraf: Konferensi Pariwisata PBB gerakkan ekonomi Bali
Baca juga: Sandiaga: WWF Bali dorong pariwisata berkelanjutan di Indonesia
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024