London (ANTARA News) - Tiga orang di Uni Emirat Arab dikonfirmasi terinfeksi virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) sementara itu dua orang lain yang terinfeksi virus yang sama di Qatar telah meninggal dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin .
Kasus-kasus baru di UAE itu terjadi di sebuah keluarga di Abu Dhabi - seorang ibu, ayah dan anak laki-laki berusia 8 tahun - kata badan kesehatan PBB itu terkait perkembangan terbaru tentang wabah penyakit itu.
Kedua orang tua itu dalam kondisi kritis di rumah sakit sedangkan anaknya mengalami gejala pernafasan ringan, demikian laporan Reuters.
WHO mengatakan sang ibu melahirkan selama di rumah sakit itu, oleh karena itu sang bayi, keluarga dekat dan staf kesehatan sedang dipantau dan diperiksa untuk tanda-tanda infeksi virus.
MERS, yang muncul tahun lalu dan dapat menyebabkan batuk, demam, dan radang paru-paru, telah membunuh hampir 40 persen orang yang sejauh ini telah terinfeksi di seluruh dunia, dengan kasus-kasus terjadi di negara-negara Timur Tengah serta di Eropa dan Afrika utara.
WHO yang berbasis di Jenewa mengatakan pihaknya telah memperoleh informasi total 163 kasus yang dikonfirmasi laboratorium infeksi serta setidaknya selusin kemungkinan kasus, dan 70 orang tewas akibat infeksi itu.
Pasien yang didiagnosa terinfeksi dan dilaporkan sampai saat ini memiliki penyakit pernapasan sebagai penyakit utama mereka, kata WHO.
Diare juga sering dilaporkan terjadi pada pasien MERS termasuk diantaranya komplikasi parah antara lain gagal ginjal dan sindrom gangguan pernapasan akut ( ARDS ) dengan shock.
Para ilmuwan telah mencoba untuk meneliti hewan yang menjadi sumber infeksi virus MERS sejak kasus manusia pertama ditemukan pada akhir 2012.
Pejabat kesehatan Qatar mengatakan pekan lalu para ilmuwan telah menemukan kasus MERS di unta di sana, yang memicu spekulasi bahwa unta mungkin merupakan "hewan inang" dari virus yang kemudian menginfeksi manusia itu.
Pejabat Saudi bulan lalu juga mengatakan unta di sana telah diuji positif untuk MERS beberapa hari setelah pemiliknya dikonfirmasi terinfeksi virus itu.
WHO , yang pekan lalu mengatakan belum ada cukup bukti untuk menyebutkan sumber infeksi MERS pada manusia, memperingatkan pada Senin bahwa orang-orang dengan kondisi kesehatan resiko tinggi harus "menghindari kontak dekat dengan hewan ketika mengunjungi peternakan atau gudang lokasi virus ini diketahui berpotensi beredar".
Kasus infeksi manusia MERS sejauh ini telah dilaporkan di Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Jordania, Uni Emirat Arab, Oman, Tunisia, Perancis, Jerman, Spanyol, Italia dan Inggris .
WHO akan mengadakan pertemuan darurat keempat terkait MERS pada 4 Desember di Jenewa.
(G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013