...pertama, kita mulai dengan membersihkan kotoran-kotoran melalui proyek `cash-for-work`. Ember demi ember, jalan demi jalan...
PBB (ANTARA News) - Seorang pejabat senior Program Pembangunan PBB (UNDP), Senin, mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada korban Topan Haiyan di Filipina tetap menjadi prioritas bagi organisasi dan mitra-mitranya.
Asisten Sekretaris Jenderal PBB dan Direktur UNDP Biro Regional untuk Asia dan Pasifik, Haoliang Xu membuat pernyataan pada konferensi pers pada awal proses pemulihan pasca-Haiyan, sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Xu, yang mengunjungi beberapa lokasi yang dilanda badai selama perjalanan ke kawasan itu pekan lalu, mencatat bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan sampai saat ini setelah badai dahsyat termasuk mendistribusikan makanan untuk tiga juta orang, memberikan materi perlindungan bagi 10.000 keluarga dan memvaksinasi 60.000 anak-anak terhadap polio dan campak.
"Tujuan dari proses pemulihan adalah untuk membantu orang kembali secara normal dengan menempatkan anak-anak kembali ke sekolah, memberikan pria dan wanita pekerjaan, membuka kembali rumah sakit dan memulai kembali penyediaan pelayanan publik," katanya.
"Ini adalah jalan menuju pemulihan. Ini akan mendorong pembangunan kembali ketahanan masyarakat mampu bertahan terhadap super badai di masa mendatang," tambahnya.
Sementara itu, Xu mengatakan ribuan orang dewasa direkrut untuk proyek-proyek cash-for-work yang dioperasikan oleh UNDP sebagai bagian dari tanggap darurat. Menurut dia, skema pekerjaan darurat ini menjembatani transisi antara fase kemanusiaan dan rekonstruksi.
Xu mengatakan sebagian besar proyek cash-for-work fokus pada membersihkan kotoran dan memulihkan mata pencaharian.
"Jumlah yang bekerja meningkat dari hari ke hari ... Target kami adalah 10.000 orang pada akhir tahun ini," katanya.
Selain cash-for-work, rencana pemulihan awal UNDP termasuk menyediakan peralatan start-up dan hibah cepat untuk pengembangan usaha kecil, rehabilitasi infrastruktur sosial dan komersial, dan menyediakan pabrik penggergajian bergerak serta membangun pelatihan untuk tukang kayu mendaur ulang kayu menjadi bahan perumahan.
Xu menekankan bahwa jalan ke depan "adalah untuk terus bekerja sama dengan mitra kami, masyarakat sipil dan sektor swasta di bawah kepemimpinan pemerintah untuk membangun kembali masyarakat menjadi lebih kuat dan lebih tahan."
"Jalan menuju pemulihan juga akan menjadi jalan menuju keberlanjutan," katanya. "Tetapi pertama, kita mulai dengan membersihkan kotoran-kotoran melalui proyek cash-for-work. Ember demi ember, jalan demi jalan, kita akan mengatur komunitas ini di jalan menuju pemulihan dan pembangunan manusia yang berkelanjutan."
Haiyan, masyarakat lokal menyebutkan Yolanda, melanda Filipina pada 8 November. Sebanyak 5.632 orang dinyatakan telah tewas dalam terjangan topan di Filipina tengah, sementara 1.759 lainnya masih hilang. Lebih dari 14 juta orang yang terkena dampak dan jumlah pengungsi mencapai 3,62 juta orang.
(A026)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013