Tangerang (ANTARA News) - Aparat kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Selasa berjaga di pintu masuk dan keluar jalan tol yang ada di Tangerang, Banten, untuk mengantisipasi kemungkinan massa buruh yang berdemonstrasi memasuki jalan tol dan mengganggu lalu lintas.
Aparat kepolisian dan TNI antara lain berjaga di pintu masuk dan keluar jalan tol Bitung, Cikupa dan Kebon Nanas.
Kendaraan operasi dan peralatan kepolisian sudah disusun rapi di pintu masuk Tol Bitung dari Arah Cikupa.
"Di pintu tol akan dilakukan pengamanan dan dijaga aparat terkait aksi buruh Tangerang hari ini," kata Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang, Komisaris Besar Polisi Riad.
Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang saja menyiagakan 400 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa buruh.
Sekitar 100 ribu buruh Tangerang Raya siang ini berencana melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut revisi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang sudah disahkan oleh Gubernur Banten.
Mereka berencana berkumpul dan menggelar mimbar bebas di dekat pintu tol.
"Aksi akan dipusatkan pada sekitar pintu tol. Mulai dari di wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang," kata Koswara, perwakilan buruh.
Menurut Koswara, aksi akan dilakukan hingga kepala daerah mengeluarkan rekomendasi untuk merevisi UMK karena UMK yang sudah ditetapkan tidak sesuai dengan aspirasi buruh.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah telah menetapkan UMK tahun 2014 dalam Surat Keputusan Gubernur Banten No 151/Kep.582-Huk/2013 tanggal 22 November 2013.
Dalam surat keputusan Gubernur Banten tersebut, UMK 2014 Kabupaten Lebak ditetapkan Rp1.490.000, Kota Serang Rp2.166.000, Kabupaten Pandeglang Rp1.418.000, Kota Tangerang Selatan Rp2.442.000, Kabupaten Tangerang Rp2.442.000, Kota Cilegon Rp2.443.000, dan Kota Tangerang Rp2.444.301.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013