Tokyo (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi di hadapan lebih dari 100 perusahaan swasta Jepang memastikan peluang investasi kawasan berorientasi transit (TOD) MRT Jakarta menjanjikan.
“Investasi pengembangan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta menawarkan peluang yang cukup menjanjikan karena akan menciptakan lingkungan yang terhubung antara ruang hunian, komersial, dan rekreasi,” kata Heri dalam pernyataannya di Tokyo, Jumat.
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia menawarkan enam proyek investasi di sektor TOD yang berlokasi di sekitar Jalur MRT Jakarta dan Kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Forum yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi selaku pembicara kunci, juga dihadiri oleh PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Parliamentary Vice Minister for MLIT Ishibashi.
Turut hadir pula perwakilan Kemenko Perekonomian RI, PT MRT Jakarta dan PT Pembangunan Jaya Ancol, serta sejumlah delegasi pengusaha dari Indonesia.
“Saya yakin dengan kolaborasi dan sinergi yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Kita dapat mewujudkan pengembangan TOD yang sukses di Jakarta, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang baru bagi investor,” ujar Heri
Sementara itu Menhub Budi Karya Sumadi dalam paparannya membahas potensi investasi pada pengembangan proyek-proyek TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta.
“Pemerintah Indonesia siap memfasilitasi investasi pembangunan TOD di sepanjang jalur MRT sebagai salah satu solusi kemacetan, polusi, serta kebutuhan akan transportasi keberlanjutan di Jakarta,” katanya.
Budi menambahkan terlebih sejak beroperasi pada 2019, MRT Jakarta telah meletakkan pondasi kuat untuk proyek-proyek TOD, dengan menyediakan jaringan transportasi yang efisien dan andal sehingga menciptakan banyak peluang kolaborasi sektor swasta termasuk real estate, ritel, perhotelan, dan lainnya.
“TOD penting karena di situ nilai komersil didapat dan salah satu solusi mengatasi kemacetan dan polusi. Hal ini tidak mungkin dilaksanakan pemerintah sendiri,” kata Menhub.
Menhub menambahkan pengembangan TOD di sekitar stasiun MRT Jakarta akan menawarkan peluang investasi dan inovasi yang unik, serta menciptakan lingkungan yang terhubung antara ruang hunian, komersial, dan rekreasi.
Dengan mengintegrasikan jaringan transportasi secara strategis, TOD tidak hanya meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta serta pertumbuhan ekonomi kota Jakarta.
PT Jakarta MRT menyusun enam proyek tawaran investasi pada kesempatan ini yaitu pengembangan mixed use Blok M, pedestrian deck Sudirman Hub Dukuh Atas, revitalisasi Stasiun Sudirman, extended concourse Bundaran HI, extended concourse Fatmawati, serta revitalisasi waduk Setiabudi Barat.
Kegiatan TOD Investment Forum 2024 itu juga diikuti dengan penandatanganan delapan dokumen kerja sama dengan nilai lebih dari Rp11 triliun atau 105 miliar yen.
Didampingi Dubes Heri, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerjanya di Tokyo Jepang 24-25 April 2024 melakukan berbagai pertemuan di antaranya dengan Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepanv Masafumi Mori, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito; Ketua Institut Riset Transportasi dan Pariwisata Jepang (JTTRI) sekaligus Ketua Asosiasi Kereta Cepat Internasional (IHRA) Shukuri Masafumi; serta para delegasi Toyota Tsusho Corporation yang juga terlibat dalam proyek pembangunan Proving Ground Bekasi.
Menhub juga melakukan pertemuan dengan Senior Vice President of JICA Hataeda Mikio untuk membahas kerja sama proyek infrastruktur transportasi yang saat ini sedang berjalan, antara lain Pelabuhan Patimban, Proving Ground Bekasi, MRT Jakarta North-South, serta MRT Jakarta East-West.
Baca juga: TOD dapat memicu pertumbuhan investasi
Baca juga: Heru targetkan konstruksi MRT Jakarta East-West mulai Agustus
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024