Dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Jumat, disebutkan bahwa kegiatan yang diikuti 225 pelajar dan mahasiswa ini merupakan aksi lanjutan mendukung program Kementerian LHK memitigasi perubahan iklim.
“Gerakan penanaman mangrove di Bali melibatkan Gen Z, kami di sini bersama adik-adik Gen Z merupakan cara untuk mengedukasi mereka agar tahu dan paham tentang pentingnya keberadaan mangrove,” kata dia.
Untuk membangkitkan semangat peserta penanaman mangrove, Sekda Dewa Indra memekikkan yelyel ‘Kita Jaga Mangrove, Mangrove Jaga Kita, Keren Full’ sebelum berikutnya mereka melubangi bagian bawah kantong plastik tempat penyemaian bibit mangrove dan memulai penanaman.
Baca juga: BPDAS tanam 500 bibit mangrove komitmen penghijauan
Birokrat nomor satu di Pemprov Bali itu sendiri menanam mangrove jenis Rhizophora Stylosa, sembari menyampaikan bahwa ini adalah upaya menambah luas tanam mangrove di seluruh Indonesia khususnya Pulau Dewata.
Dalam kegiatan penanaman mangrove, Sekda Dewa Indra mengikuti dialog dengan Menteri LHK Siti Nurbaya secara daring sambil menyampaikan bahwa khususnya di Bali Selatan mangrove sangat penting sebagai wilayah risiko tinggi tsunami.
“Mangrove adalah benteng pertahanan yang harus kita jaga dengan baik,” ujarnya.
Lebih jauh, Bali memiliki hutan mangrove yang terhampar di atas 3.000 hektar luas tanam, dimana 40 persennya ada di wilayah Bali Selatan.
“Upaya merawat hutan mangrove membutuhkan keterlibatan seluruh komponen utamanya generasi muda, tak bisa hanya mengandalkan Kementerian LHK, mangrove harus ditanam, dirawat dan dilindungi bersama,” tuturnya.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan terima kasih atas dukungan yang ditunjukkan pemerintah daerah dan masyarakat Bali dalam upaya pemeliharaan mangrove.
Selanjutnya diharapkan semangat ini dapat terus ditingkatkan, karena Kementerian LHK sangat membutuhkan dukungan dan peran aktif dari berbagai komponen.
Baca juga: KKP tanam 1.000 batang mangrove di Maros
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024