Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian berhasil menjalin 13 kerja sama industri senilai lebih dari Rp5 triliun di perhelatan pameran Industri global Hannover Messe 2024 di Jerman.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kemenperin Eko Cahyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan 13 perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani sampai hari ketiga Hannover Messe 2024, antara lain yakni TechnoGIS dan FRAUNHOFER IPK untuk kolaborasi penelitian dan pengembangan pemantauan hutan.

Kemudian TechnoGIS dan Preneu Co Ltd untuk distribusi dan pengembangan pemetaan drone, lalu perjanjian kerja sama antara Wuhan Geosun Navigation Technology dan Geomars mengenai distribusi pemetaan tiga dimensi.

Kesepakatan lainnya merupakan kerja sama antara Solusi247 dengan MetalogikaGMbh untuk proyek pembuatan produk embedded system dan outsourcing, perjanjian kemitraan strategis antara Techbros dengan Seeed Technology Co., Ltd, serta Nusantara Capital Authority juga melakukan penandatanganan dua letter of intent (LoI) dengan ATMI IGI dan Solinatra BV sebagai langkah awal untuk menjalin kerja sama lebih lanjut.

Baca juga: Potensi industri 6G dibahas di Hannover Messe

Adapun lima kesepakatan lainnya, telah ditandatangani pada saat pembukaan Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2024, Senin (22/4) lalu. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita,

Lima kerja sama yang telah terjalin antara lain yakni pada sektor daur ulang limbah untuk kawasan industri di Kepulauan Riau, penandatanganan kerja sama antara Ecadin dengan TUV Nord, PT Stechoq Robotika dengan Beckhoff untuk pengembangan learning system dan medical grade ventilator, PT Stechoq Robotika Indonesia dengan Noyatech untuk pengembangan produk pembelajaran, monitoring production, serta kerja sama antara ATMI IGI Center dengan Solinatra BV.

"Terjalinnya 13 perjanjian kerja sama industri baru ini adalah langkah signifikan menuju arah pembangunan industri yang berkelanjutan,” kata dia.

Selain itu dirinya mengatakan, sepanjang tahun 2023, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp1.418,9 triliun.

Angka ini melampaui target yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp1.400 triliun oleh Kementerian Investasi, serta merupakan rekor tertinggi dalam 30 tahun terakhir dengan sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI).

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024