Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kemenperin Eko Cahyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan 13 perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani sampai hari ketiga Hannover Messe 2024, antara lain yakni TechnoGIS dan FRAUNHOFER IPK untuk kolaborasi penelitian dan pengembangan pemantauan hutan.
Kemudian TechnoGIS dan Preneu Co Ltd untuk distribusi dan pengembangan pemetaan drone, lalu perjanjian kerja sama antara Wuhan Geosun Navigation Technology dan Geomars mengenai distribusi pemetaan tiga dimensi.
Baca juga: Potensi industri 6G dibahas di Hannover Messe
Adapun lima kesepakatan lainnya, telah ditandatangani pada saat pembukaan Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2024, Senin (22/4) lalu. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita,
Lima kerja sama yang telah terjalin antara lain yakni pada sektor daur ulang limbah untuk kawasan industri di Kepulauan Riau, penandatanganan kerja sama antara Ecadin dengan TUV Nord, PT Stechoq Robotika dengan Beckhoff untuk pengembangan learning system dan medical grade ventilator, PT Stechoq Robotika Indonesia dengan Noyatech untuk pengembangan produk pembelajaran, monitoring production, serta kerja sama antara ATMI IGI Center dengan Solinatra BV.
"Terjalinnya 13 perjanjian kerja sama industri baru ini adalah langkah signifikan menuju arah pembangunan industri yang berkelanjutan,” kata dia.
Angka ini melampaui target yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp1.400 triliun oleh Kementerian Investasi, serta merupakan rekor tertinggi dalam 30 tahun terakhir dengan sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI).
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024