Bengkulu (ANTARA News) - Mobil jenis sedan milik wartawan RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia), Mirzan Hidayat, hancur dipukuli massa yang berdemonstrasi di gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Jumat. Kendaraan bernomor polisi BD-974-A itu dirusak massa ketika hendak keluar dari gedung DPRD usai Mirzan meliput rapat paripurna DPRD Provinsi Bengkulu yang membahas program "multi years" Gubernur Bengkulu Agusrin M. Najamudin. Akibat pemukulan oleh massa dengan menggunakan kayu dan batu, badan mobil di bagian kanan-kiri dan bamper mengalami kerusakan serta kaca bagian belakang hancur. Mirzan Hidayat, menjelaskan ketika hendak keluar gedung DPRD tiba-tiba ada sepeda motor yang menabrak mobilnya dari belakang, yang kemudian menyulut massa melakukan perusakan. "Saya menduga sepeda motor itu sengaja ditabrakan untuk memancing suasana, dan mencari alasan untuk menghancurkan mobil saya," katanya. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Buyung Kasdi, secara terpisah meminta aparat keamanan untuk mengusut aksi pengrusakan terhadap kendaraan milik wartawan RCTI tersebut. "Kami sangat menyayangkan adanya perusakan itu. Wartawan datang untuk meliput, mengapa menjadi sasaran," katanya. Ribuan massa pendukung Gubernur Bengkulu Agusrin Mariyono Najamuddin berunjukrasa untuk "menekan" DPRD menyetujui dan mengesahkan Raperda tentang Peningkatan Dana Anggaran Pembangunan Infrastruktur dan Sarana Prasarana Publik yang diajukan pemerintah Provinsi Bengkulu sebagai dasar pelaksanaan "multi years" atau tahun jamak. Gubernur Bengkulu Agusrin Mariyono Najamuddin mengajukan pembangunan 32 item proyek senilai Rp538,7 miliar dengan pelaksanaan kontrak tahun jamak selama empat tahun. Dari 32 item proyek yang dikerjakan dengan sistem pembayaran tahun jamak tersebut yakni 10 item pembangunan jalan senilai Rp183,450 miliar, lima item pembangunan jembatan Rp13,550 miliar, tiga item proyek peningkatan jalan Rp46,5 miliar. Kemudian, normalisasi drainase dalam kota Rp4 miliar, pengadaan dan pemasangan lampu kota Rp29 miliar, pembangunan mess Pemda Rp30 miliar, pembangunan "view tower" pergerakan air laut Rp5,7 miliar, perbaikan Asrama Haji Rp15 miliar, pembangunan "jogging track" Rp20 miliar. Selanjutnya, pengembangan kawasan "sport centre" Rp10 miliar, DED kereta api Rp2,5 miliar, DES penajaman informasi data-data bahan pertambangan Rp4 miliar, pengembangan tanaman dan industri jarak Rp30 miliar, pengadaan traktor tangan 5.000 unit Rp75 miliar, pengembangan prasarana RSUD M Yunus Rp20 miliar, sarana Rumah Sakit Jiwa dan Ketergatungan Obat Rp20 miliar dan pembangunan "sport centre" Rp30 miliar. Dana untuk pengerjaan 32 item proyek itu akan ditalangi oleh kontraktor, dan pemerintah akan membayarnya dengan sistem cicilan dari APBD selama empat tahun yakni 2006 sebesar Rp27 miliar, pada 2007 sebesar Rp180 miliar, 2008 sebesar Rp160 miliar dan 2009 sebesar Rp171,7 miliar.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006