"Tidak jelasnya politik pangan ini merupakan bagian dari masalah besar ekonomi pangan Indonesia," kata dia dalam Simposium Pangan Nasional di Jakarta, Senin.
Persoalan besar pertama ekonomi pangan adalah target swasembada pangan yang menurut Bustanul agak menyesatkan apalagi masih kerap ditemui dominasi pangan impor atau fenomena ketagihan impor.
"Hal ini semakin parah dengan ketidakpahaman pemimpin pemda dalam kebijakan pangan," katanya.
Permasalahan besar kedua yang disorot Bustanul Arifin adalah pasar pangan yang tidak simetris, yang ditandai antara lain bila ada harga naik di tingkat konsumen, maka hal tersebut tidak tertransmisikan dengan baik di produsen.
Persoalan besar ketiga adalah masalah keberagaman pangan yang rendah akibat pemaksaan komoditas beras.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013