"Kementerian Investasi yang bertugas untuk menjaga iklim investasi dan rasio investasi di Indonesia dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi, tentunya sangat mendukung kegiatan seperti ini yang akan semakin meningkatkan investasi di Sulteng dan Indonesia, dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Direktur Pengembangan Potensi Daerah Kementerian Investasi/BKPM Suhartono pada pembukaan Sulteng Expo 2024 di Palu, Kamis (25/4) malam.
Ia mengatakan pertumbuhan perekonomian suatu negara, bahkan suatu daerah, bergantung erat dari pertumbuhan relaksasi investasi di daerah itu.
Menurut dia, hal tersebut terbukti dengan hadirnya investasi di Sulawesi Tengah dengan memanfaatkan sumber daya alam di daerah ini sehingga pertumbuhan perekonomian provinsi itu menjadi urutan kedua tertinggi di Indonesia atau secara nasional.
Untuk mempertahankan relaksasi investasi ini, katanya, perlu pengembangan dan pemetaan potensi investasi sehingga dapat menghasilkan peluang investasi yang siap ditawarkan kepada investor, salah satunya melalui Sulteng Expo 2024.
Baca juga: BKPM anjurkan PMA dan PMDN kolaborasi UMKM untuk penguatan ekonomi
Ia menjelaskan salah satu inovasi yang perlu dikembangkan bersama, yakni potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas.
"Untuk inovasi, negara hadir melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 terkait pengembangan dan kemudahan bagi UMKM di seluruh Indonesia dengan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah melalui seluruh kementerian, lembaga pemerintah pusat maupun daerah dalam memajukan UMKM agar naik kelas," ujarnya.
Salah satunya, katanya, kemudahan mendapatkan legalitas sehingga semakin mudah membangun usaha di Indonesia. Kemudahan UMKM ini juga didukung dengan program pembiayaan dan pembinaan oleh Bank Indonesia dan Kanwil Kemenkumham Sulteng yang menjadi motor penggerak perekonomian dan akan memengaruhi pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Pihaknya juga telah menerbitkan aturan yang mewajibkan setiap perusahaan besar penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk bermitra dengan UMKM.
Ia mengatakan dengan hal ini akan memberikan kesempatan untuk UMKM mendapatkan pasar yang pasti dengan bermitra dengan perusahaan besar, sehingga produksi UMKM ini dapat terserap secara langsung.
Menurut dia, menjadi tugas bersama dalam membimbing UMKM agar terus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas produk, sehingga dapat diserap oleh perusahaan besar dalam rangka mendukung kegiatan investasi di Indonesia.
Baca juga: Pemprov Sulteng promosi potensi unggulan daerah melalui Sulteng Expo
Baca juga: Indonesia gelar forum di Maroko perluas pasar alsintan ke Afrika-Eropa
Baca juga: Menparekraf ajak anggota REI investasi di Parapuar Labuan Bajo NTT
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024