Jenewa (ANTARA) - Seorang pekerja bantuan asal Belgia dan putranya tewas akibat serangan udara Israel di Rafah pada Rabu malam, menurut badan pembangunan Belgia, Enabel, pada Kamis.

"Kami sangat sedih dan merasa ngeri mendengar kematian rekan kami Abdallah Nabhan (33) dan putranya yang berusia 7 tahun, Jamal, semalam, setelah serangan udara Israel di sebelah timur Kota Rafah," kata badan itu di akun media sosial X.

Menurut pernyataan yang dirilis badan itu, istri Nabhan dalam kondisi kritis di rumah sakit dan dua anak pasangan tersebut lainnya --yang berusia 5 tahun dan 7 bulan-- menderita luka ringan.

Ayah pekerja bantuan tersebut yang berusia 65 tahun, saudara laki-lakinya yang berusia 35 tahun, dan keponakannya yang berusia 6 tahun, juga tewas dalam serangan itu, kata badan tersebut.

Serangan itu merenggut nyawa "sedikitnya tujuh orang dan menyebabkan banyak lainnya luka-luka," menurut pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib menyampaikan solidaritas kepada keluarga dan rekan pekerja bantuan tersebut.

"Mengebom wilayah dan penduduk sipil bertentangan dengan hukum internasional," kata Lahbib di X, seraya menambahkan: "Saya akan memanggil duta besar Israel untuk mengecam tindakan yang tidak dapat diterima ini dan menuntut penjelasan."

Sumber: Anadolu

Baca juga: HAM PBB kutuk serangan Israel di Rafah tewaskan wanita dan anak-anak
Baca juga: Jurnalis Palestina di Gaza kembali gugur, totalnya jadi 141 orang

Penerjemah: Katriana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024