Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalokasikan 60 ribu kelambu berinsektisida untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar dalam upaya pencegahan penyakit malaria yang dipicu gigitan nyamuk anopheles betina.
Selain itu, program kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tersebut juga berupaya mengendalikan kasus malaria di kawasan IKN melalui pembentukan Tim Khusus Pencegahan Malaria.
"Kita di IKN itu punya program, IKN Bebas Malaria. Di ibu kota tidak boleh ada penularan penyakit khususnya malaria, karena IKN akan menjadi kota layak huni dan kota yang dicintai, sehingga penghuninya harus hidup nyaman terhindar dari penularan dan faktor risiko penyakit," kata Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN Suwito melalui Biro SDM dan Humas Otorita IKN di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan upaya pengendalian dan pencegahan malaria di IKN diangkat sebagai salah satu topik dalam Pertemuan Finalisasi Tim Task Force IKN Bebas Malaria bersama Kemenkes serta pemangku kepentingan terkait di Kalimantan Timur, Rabu (24/4).
Menurutnya, sebanyak 60 ribu kelambu berinsektisida itu dalam proses pembagian kepada masyarakat yang ada di enam kecamatan di wilayah IKN sebagai bagian penting dari intervensi pengendalian dan pencegahan malaria.
Ia mengatakan saat ini wilayah IKN bebas dari malaria. Tapi, untuk pencegahan dan antisipasi di masa depan, perlu dibentuk Tim Task Force IKN Bebas Malaria.
Tugas Tim Task Force akan mencakup penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, serta berkolaborasi dengan pakar dan pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan dan pengendalian malaria di wilayah IKN, kata Suwito menambahkan.
Suwito juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan sebagai langkah pencegahan malaria, seperti mengeliminasi habitat perkembangbiakan nyamuk.
"Nyamuk anopheles beraktivitas mencari darah malam hari. Ketika bepergian ke luar rumah malam hari sebaiknya menggunakan baju dan celana lengan panjang panjang, menggunakan repelen anti nyamuk, serta mengenakan kelambu saat tidur malam hari," ujarnya.
Perwakilan Kemenkes RI Dedy Supriyanto dalam kegiatan pembagian kelambu antimalaria di Kantor Desa Bumi Harapan Sepaku, hari ini, mengatakan manfaat kelambu dapat menjadi pelindung di saat waktu tidur atau beristirahat.
"Nyamuk untuk malaria ini adalah jenis nyamuk Anopheles, yang 'jam operasionalnya' di malam hari. Kelambu ini memiliki insektisida yang aman untuk kita, dan jika ada nyamuk yang hinggap maka lama-lama nyamuk itu akan mati karena terkena zat insektisida yang ada di kelambu," katanya.
Cara merawat kelambu yang benar, kata Dedy, yaitu dengan tidak mencucinya menggunakan detergen dan tidak menjemurnya di bawah terik matahari langsung, karena hal tersebut dapat merusak zat insektisida yang terkandung dalam kelambu.
Dedy juga mengimbau masyarakat untuk aktif menggunakan kelambu yang telah dibagikan sebagai langkah pencegahan malaria.
Baca juga: Perum Bulog siap pasok kebutuhan pangan di IKN
Baca juga: Otorita kenalkan IKN kota berketahanan iklim pada investor dunia
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024