Tentu ini dampak dari hadirnya banyak destinasi wisata baru di Sumbar, termasuk destinasi desa wisata, yang terus kita berikan perhatian dan pembinaan secara berkelanjutan
Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menilai program kepariwisataan di provinsi itu, terutama pembinaan desa wisata, telah membuahkan hasil positif dengan peningkatan signifikan jumlah pergerakan wisatawan.
"Setahap demi setahap program kepariwisataan yang kita jalankan berbuah hasil yang sangat baik. Pergerakan wisatawan setiap tahun terus melebihi target," katanya di Padang, Kamis.
Ia menyebut pada 2023 Pemprov Sumbar menargetkan 8,2 juta pergerakan wisatawan, realisasinya mencapai 11,2 juta orang. Oleh karena itu pada 2024 target dinaikkan menjadi 13,5 juta orang, dengan harapan realisasinya kembali melebihi target.
Baca juga: Sandiaga harap Sumbar bisa jadi contoh pengembangan desa wisata
Salah satu pendongkrak pergerakan wisatawan tersebut, menurut gubernur, adalah pilihan destinasi wisata yang semakin beragam di Sumbar, termasuk diantaranya semakin banyak pilihan desa wisata yang bisa dikunjungi di Sumbar.
"Laporan sementara Dinas Pariwisata Sumbar, kunjungan wisatawan selama libur Lebaran tahun ini meningkat cukup signifikan dari tahun lalu. Tentu ini dampak dari hadirnya banyak destinasi wisata baru di Sumbar, termasuk destinasi desa wisata, yang terus kita berikan perhatian dan pembinaan secara berkelanjutan," katanya.
Pemerhati sekaligus akademisi pariwisata dari Prodi Pariwisata Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang Muhammad Fadhli menilai positif kepedulian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar terhadap pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Menurutnya, kepedulian dan upaya yang dilakukan sejauh ini perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan, khususnya dalam pengembangan desa wisata.
Baca juga: Lima desa wisata Sumbar masuk 75 besar ADWI 2023
"Indikatornya dapat kita lihat dari banyaknya program pembinaan yang telah dilakukan Pemprov Sumbar melalui Dinas Pariwisata dan dinas terkait lainnya terhadap para praktisi desa wisata. Kita bisa lihat datanya di Jaringan Desa Wisata (Jadesta). Jumlah desa wisata di Sumbar terus meningkat dari tahun ke tahun," ujarnya.
Pembinaan yang dilakukan Pemprov Sumbar, sambungnya, baik melalui pelatihan, pendampingan, awarding, dorongan keikutsertaan pada kegiatan nasional, dan berbagai bentuk perhatian lainnya, sejauh ini telah membuat desa wisata di Sumbar menjadi salah satu motor kuat dalam perkembangan pariwisata di Sumbar.
“Pariwisata berbasis masyarakat atau community based tourism pada prinsipnya adalah pola pengelolaan pariwisata yang melibatkan masyarakat, sehingga hasil dari pariwisata itu langsung kembali pada masyarakat. Tentu ini adalah pola strategis dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat yang sesungguhnya,” kata Muhammad Fadhli.
Baca juga: Gubernur Sumbar: Sektor pariwisata butuh ide kreatifitas generasi muda
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024