Kabul (ANTARA News) - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif Sabtu mengatakan ia mendukung usaha-usaha Afghanistan untuk melakukan perdamaian dengan Taliban dan akan membantu para perunding bertemu seorang mantan komandan gerilyawan.
Sharif yang mengunjungi Afghanistan untuk berembuk dengan Presiden Hamiz Karzai, menegaskan bahwa pemerintahnya telah membebaskan mantan komandan Taliban Mullah Baradar, yang dianggap oleh Afghanistan sebagai penting untuk membawa Taliban ke meja perundingan.
"Siapapun yang diutus oleh presiden Afghanistan ke Pakistan untuk berunding dengan Mullah Baradar... kami yakin bahwa pertemuan-pertemuan seperti itu akan dilaksanakan," kata Sharif dalam satu taklimat pers.
Kunjungan sehari itu adalah lawatan pertama Sharif ke Afghanistan sejak memangku jabatannya Mei dan dilakukan saat Karzai terlibat sengketa publik dengan Washington menyangkut perjanjian keamanan yang mencakup tentara Amerika Serikat yang akan tetap berada di negara itu setelah tahun depan.
"Kunci dari perdamaian yang berkesinambungan di Afghanistan tahun 2014 dan setelah itu adalah satu penyelesaian politik yang melibatkan semua pihak," kata Sharif.
"Adalah penting sekali menghentikan konflik yang menghancurkan itu... Pakistan akan terus memberikan segala fasilitas yang mungkin bagi proses perdamaian Afghanistan."
Pakistan dianggap sebagai penting menganggap terwujudnya perdamaian di Afghanistan karena Pakistan adalah satu pendukung penting pemerintah Taliban di Kabul tahun 1996-2001 dan diperkirakan menampung sejumlah pemimpin gerakan itu.
Unsur-unsur dari negara Pakistan juga dituduh memberikan dana dan mengendalikan Taliban, dan Karzai sebelumya mengidentifikasi tempat persembunyian Taliban di Pakistan sebagai akar penyebab pemberontakan itu.
"Tidak diragukan bahwa sejak Sharif berkuasa-- kerja sama dan hubungan dengan Afghanistan meluas," kata Karzai setelah pertemuan mereka.
"Sekarang kami berbicara tentang bagaimana proses perdamaian dapat dilakukan,peran AS dalam proses perdamaian itu, dan bagaimana AS, Pakistan dan Afghanistan dapat bekerja sama," tambahnya tanpa merinci lebih jauh.
Sharif juga menurut rencana akan bertemu dengan Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, yang mengusahakan membuka perundingan dengan Taliban yang memerangi pasukan NATO pimpinan AS dan pasukan Afghanistan.
Baradar ditahan tahun 2010 tetapi dibebaskan dari penjara di Pakistan September sebagai bagian dari usaha-usaha untuk mendorong proses perdamaian Afghanistan.
Sejak pembebasannya ia dilaporkan berada dalam tahanan rumah oleh pihak berwenang Pakistan.
Proses perdamaian Afghanistan terhenti sejak satu kantor Taliban dibuka di Qatar Juni, yang membuat Karzai marah dan menyebutnya itu seperti satu kedutaan bagi satu pemerintah di pengasingan.
Taliban menolak melakukan kontak langsung dengan Karzai atau dengan Dewan Perdamaian Tinggi, menuduh mereka sebagai boneka-boneka Washington.
Karzai, yang menurut rencana akan mundur tahun depan dilanda masalah menyangkut perjanjian keamanan bilateral (BSA) yang akan mengizinkan sejumlah tentara AS tinggal di Afghanistan untuk missi-missi pelatihan dan kontra-teror setelah missi pasukan tempur NATO berakhir.
Washington menginginkan penandatangan segera perjanjian itu, tetapi menuduh Karzai memberlakukan syarat baru pada saat terakhir walaupun satu majelis para pemimpin suku, dan politik atau "loya jirga" yang melakukan pertemuan pekan lalu memutuskan ia diminta menandatangani perjanjian itu segera.
Presiden Afghanistan itu mengecam keras AS, dan pada Jumat marah kepada pasukan NATO atas serangan udara yang ia katakan menewaskan seorang anak laki-laki berusia dua tahun di Provinsi Helmand, Afghanistan selatan, demikian AFP. (Uu.H-RN/H-AK)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013