Di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional sebagai dampak dari era suku bunga tinggi, BRI berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai,
Jakarta (ANTARA) -
Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Catur Budi Harto menuturkan bahwa likuiditas perseroan memadai dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) sebesar 83,28 persen per akhir Maret 2024.
“Di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional sebagai dampak dari era suku bunga tinggi, BRI berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai,” ucap Catur Budi Harto di Jakarta, Kamis.
Selain itu, ia menuturkan bahwa pihaknya juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan nilai rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 23,97 persen.
Ia pun menilai dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai tersebut, perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk terus tumbuh.
Baca juga: BRI salurkan kredit Rp1.089,41 triliun bagi UMKM pada triwulan I 2024
Sementara itu, terkait aspek liabilitas, Catur menyampaikan bahwa BRI mampu menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp1.416,21 triliun hingga akhir Maret 2024. Angka tersebut tumbuh 12,8 persen yoy.
Ia juga mengatakan bahwa jumlah dana murah (Current Account Saving Account/CASA) masih mendominasi portofolio simpanan dengan pertumbuhan 7,80 persen yoy.
“Pertumbuhan CASA ini tidak lepas dari aspirasi BRI untuk melakukan transformasi liabilitas yang berkelanjutan melalui penguatan basis pendanaan dengan fokus pada low-cost funding dari CASA yang lebih stabil dan berkelanjutan,” ujarnya.
Baca juga: BRI catat laba selama triwulan I 2024 naik jadi Rp15,98 triliun
Selanjutnya, Wakil Direktur Utama BRI tersebut menyoroti efisiensi operasional perusahaan yang tercermin dari terus membaiknya tingkat rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR).
Ia mencatat bahwa CIR bank BUMN tersebut berada di angka 37,43 persen pada akhir Maret 2024, lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang berada di angka 41,83 persen.
“Penurunan CIR tersebut menunjukkan bahwa BRI berhasil mengelola biaya dengan efektif dan efisien dalam menghasilkan revenue,” katanya.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024