Ditutup sehingga tidak ada aktivitas apapun di dua desa yang berada di kaki Gunung Ruang

Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan penutupan kunjungan wisata ke Desa Pumpente dan Laingpatuhe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, masih berlangsung karena adanya potensi aktivitas vulkanik Gunung Ruang.

"Ditutup sehingga tidak ada aktivitas apapun di dua desa yang berada di kaki Gunung Ruang," kata Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, penutupan karena jarak desa dengan puncak gunung ruang hanya terpaut empat kilometer, yang merupakan batas zona aman dari puncak yang masih mengeluarkan asap itu.

Batas zona tersebut didapatkan BNPB berdasarkan keputusan penurunan status Gunung Ruang oleh tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang sebelumnya Level IV (Awas) menjadi Level III atau (Siaga) pada Senin (22/4).

Baca juga: PVMBG: Status Gunung Ruang turun ke level Siaga mulai pagi ini

Dengan demikian ia memastikan telah dipasangkan rambu tanda pelarangan untuk beraktivitas apapun, termasuk kunjungan wisata ke Pumpente dan Laingptehi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sitaro.

“Rambu atau tanda larangan tersebut merupakan sarana sosialisasi agar tidak memasuki lagi Pumpente dan Laingptehi yang masuk dalam radius kawasan rawan bencana,” katanya.

BNPB melaporkan berdasarkan data tim verifikasi Pemerintah Kabupaten Sitaro diketahui total ada 14.045 warga daerah setempat dengan rincian 6.842 laki-laki dan 7.044 perempuan yang terdampak erupsi Gunung Ruang sejak 16 April 2024.

Baca juga: Satgas penanganan Gunung Ruang terus evakuasi warga di radius bahaya

Dari jumlah tersebut dilaporkan ada 6.125 warga, masing-masing 2.943 orang laki-laki dan 3.182 perempuan yang dievakuasi ke tempat pengungsian tersebar ke 13 lokasi.

Status tanggap darurat erupsi Gunung Ruang masih akan berlangsung setidaknya sampai dengan 29 April 2024 berdasarkan surat edaran yang diterbitkan Pemkab Kepulauan Sitaro.
​​​​​​
Untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak selama status tanggap darurat itu, ​​​BNPB telah mengirimkan bantuan tahap pertama yakni berupa tenda pengungsi lima unit, tenda keluarga 100 unit, tower penerangan empat unit, genset empat unit, sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, hygine kit 300 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 boks, ranjang velbed 50 unit, toilet portable 10 paket, dan survival kit pengungsi 300 paket.

Baca juga: Kemensos gandeng TNI AL salurkan bantuan korban erupsi Gunung Ruang

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024