Cape Town (ANTARA) - Cape Town, ibu kota legislatif Afrika Selatan (Afsel), diperkirakan bakal menyusul Johannesburg, kota terbesar di negara tersebut, sebagai kota terkaya di Afrika pada 2030, demikian menurut Africa Wealth Report 2024.

Laporan terbaru tersebut, yang diterbitkan oleh perusahaan penasihat kekayaan internasional Henley & Partners bekerja sama dengan mitra intelijen kekayaan global New World Wealth, memperkirakan total kekayaan yang dapat diinvestasikan di benua Afrika saat ini sebesar 2,5 triliun dolar AS, dan populasi jutawannya akan meningkat 65 persen dalam 10 tahun ke depan.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 135.200 individu dengan kekayaan bersih tinggi atau high net worth individual (HNWI), yang memiliki kekayaan likuid yang dapat diinvestasikan minimal 1 juta dolar AS atau lebih, tinggal di Afrika, bersama dengan 342 senti-jutawan (yang memiliki kekayaan sebesar 100 juta dolar AS atau lebih), dan 21 miliarder.

Foto yang diambil pada 12 Agustus 2023 ini menampilkan pemandangan Victoria & Alfred Waterfront dan Table Mountain di Cape Town, Afrika Selatan. (Xinhua/Dong Jianghui)

Meski satu dekade lalu mengalami penurunan populasi jutawan sebesar 20 persen, Afsel masih menjadi rumah bagi HNWI dua kali lebih banyak dibandingkan negara Afrika lainnya, dengan 37.400 jutawan, 102 senti-jutawan, dan lima miliarder, diikuti oleh Mesir dengan 15.600 jutawan, 52 senti-jutawan, dan tujuh miliarder, menurut laporan tersebut.

Nigeria berada di peringkat ketiga dengan 8.200 HNWI, diikuti oleh Kenya (7.200 jutawan), Maroko (6.800), Mauritius (5.100), Aljazair (2.800), Ethiopia (2.700), Ghana (2.700), dan Namibia (2.300), semuanya merupakan 10 negara terkaya di Afrika.

Di tingkat kota, Johannesburg mempertahankan statusnya sebagai kota terkaya di Afrika, dengan 12.300 jutawan, 25 senti-jutawan, dan dua miliarder. Cape Town menempel ketat dengan 7.400 jutawan, 28 senti-jutawan, dan satu miliarder. Kairo (7.200 jutawan), Nairobi (4.400), dan Lagos (4.200) juga menjadi pusat kekayaan urban yang utama.

Namun, laporan tersebut menunjukkan bahwa Cape Town saat ini mendapat keuntungan dari fenomena "semigrasi" (merujuk pada semi-emigrasi) HNWI dalam jumlah besar dari wilayah lain di Afsel ke kota tersebut, khususnya dari Johannesburg dan Pretoria, yang saat ini sedang terjadi.

Kota tersebut juga semakin populer sebagai destinasi untuk menikmati masa pensiun bagi para jutawan yang bermigrasi dari Eropa dan negara-negara Afrika lainnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024