Dirut Pertamina Karen Agustiawan dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, mengatakan akuisisi tersebut merupakan upaya mencapai visi Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia.
"Aksi korporasi ini merupakan tonggak strategis untuk memperluas bisnis di mancanegara, khususnya di negara dengan sumber migas yang melimpah seperti Irak," katanya.
Menurut dia, ekspansi Pertamina ke luar negeri juga mendukung pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi yang berkelanjutan.
Pembelian 10 persen saham blok atau hak partisipasi (participating interest/PI) West Qurna I itu dilakukan PT Pertamina Irak Eksplorasi Produksi, selaku anak perusahaan.
Selain Pertamina, ExxonMobil juga menjual 25 persen saham West Qurna I ke PetroChina Co.
Dengan demikian, Exxon yang sebelumnya menguasai 60 persen, hanya memiliki 25 persen saham West Qurna I.
Meski demikian, Exxon tetap menjadi operator di blok tersebut.
Sementara, sisa saham lainnya dimiliki BUMN Irak, South Oil Company 25 persen dan Shell West Qurna BV 15 persen.
Blok West Qurna I yang berlokasi di dekat Basra, Irak bagian selatan diketahui saat ini berproduksi sekitar 500 ribu barel per hari.
Dengan akuisisi 10 persen, Pertamina akan memperoleh bagian 50.000 barel per hari.
Namun, dalam beberapa waktu ke depan, produksi West Qurna 1 diperkirakan bisa mencapai lebih dari satu juta barel per hari.
Cadangan minyak West Qurna diketahui sekitar sembilan miliar barel.
Dalam waktu hampir bersamaan, Pertamina juga menyelesaikan akuisisi saham Blok 405a milik ConocoPhillips Algeria Limited di Aljazair dengan nilai transaksi 1,75 miliar dolar AS atau sekitar Rp20 triliun.
Dengan akuisisi Blok 405a itu, Pertamina mendapat tambahan 23.000 barel per hari.
Sementara, tambahan cadangan untuk Pertamina dari 405a lebih dari 100 juta barel minyak.
Pertamina resmi memiliki tiga lapangan minyak utama yaitu Menzel Lejmat North (MLN), Ourhoud, dan EMK di Blok 405a yang sebelumnya dikuasasi Conoco.
Setelah akuisisi, Pertamina menguasai 65 persen PI di MLN, sekaligus bertindak sebagai operator.
Sementara, di Ourhoud dan EMK, Pertamina masing-masing memiliki 3,7 persen PI dan 16,9 persen PI.
Pertamina tak menjadi operator di kedua lapangan itu.
Hasil produksi minyak 405a direncanakan masuk ke kilang Pertamina.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013