Jakarta (ANTARA News) - Jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Papua mencapai 2.199 hingga 31 Maret 2006 berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, namun komisi itu memperkirakan jumlah yang sebenarnya bisa mencapai 11.660.
Dari 2.199 kasus HIV/AIDS yang dilaporkan, sebanyak 1.266 penderita di antaranya positif terinfeksi HIV dan 973 penderita positif mengidap AIDS, kata KPA dalam siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Kamis.
Sementara itu, Gubernur Papua Barnabas Suebu ketika menghadiri acara di kantor KPA Nasional beberapa waktu lalu mengatakan upaya penanggulangan AIDS di Papua harus dilakukan secara massal dan menyeluruh.
"Selain itu juga harus dicari akar persoalan makin meningkatnya jumlah penularan HIV/AIDS di Papua," kata Suebu seperti dikutip siaran pers tersebut.
Suebu mengatakan, prioritas Pemprov Papua saat ini adalah meningkatkan pelayanan dan sarana kesehatan yang mengutamakan penanganan dan pengobatan HIV/AIDS.
Menurut rencana, Pemprov Papua akan membangun sistem pelayanan kesehatan berbasis kampung di 2.500 kampung yang tersebar di seluruh provinsi tersebut.
Selain itu, pemerintah setempat juga segera berupaya mendatangkan 200 tenaga medis dari seluruh Indonesia termasuk tim dokter ke Papua.
Hal itu karena penyebaran HIV/AIDS di Papua diperkirakan telah memasuki kelompok umum ("generalized epidemic") sehingga upaya penanggulangannya harus menyeluruh, kata Suebu.
Sementara itu, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Papua, Constan Karma, mengatakan, epidemi AIDS di provinsi paling timur di Indonesia itu sudah makin meluas hingga ke tingkat kabupaten.
Menurut dia, diperlukan upaya penanggulangan komprehensif segera mungkin agar virus berbahaya itu tidak menelan korban lebih banyak.
"Epidemi AIDS sudah menyerang ke tingkat rumah tangga. Bahkan pelajar dan mahasiswa sudah banyak yang menjadi korban," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat Papua masih kurang mengerti tentang tata cara pencegahan HIV/AIDS.
Selain itu, akses terhadap pengobatan dan pelayanan kesehatan juga masih sangat minim, tambahnya.
Berdasarkan kelompok umur, kasus HIV/AIDS di Papua tertinggi berada di kisaran usia 20 hingga 29 tahun. Secara umum, angka kasus tertinggi di Indonesia justru terjadi pada usia 15 hingga 19 tahun.
Sedangkan kasus berdasarkan risiko penularan tertinggi adalah melalui hubungan seks (heteroseksual).
Sektretaris KPA Nasional, Nafsiah Mboi, menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap upaya penanggulangan HIV/AIDS di Papua.
"Kami siap membantu dalam bentuk apapun untuk mengusir virus HIV/AIDS dari tanah Papua," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006