Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik 42 sen menjadi ditutup pada 92,72 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, dalam sesi perdagangan lebih singkat dari biasanya setelah libur Thanksgiving, lapor AFP.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun 1,17 dolar AS menjadi menetap di 109,69 dolar AS per barel dalam transaksi di London.
Para analis mengatakan perdagangan luar biasa tipis pada Jumat dan tidak ada berita besar yang mempengaruhi pasar minyak global.
Dengan tidak adanya berita besar, pedagang membalikkan tren terbaru yang telah melihat nilai WTI jatuh relatif tajam terhadap Brent karena meningkatnya kekhawatiran tentang peningkatan persediaan minyak AS.
"Anda pasti melihat kemerosotan yang luar biasa dari kesenjangan harga Brent - WTI dan hari ini mungkin itu dikoreksi," kata Andy Lebow, wakil presiden senior untuk derivatif energi pada Jefferies-Bache.
Kesenjangan antara dua "benchmark" meningkat dari 14,21 dolar AS per barel pada 20 November menjadi 19,33 dolar AS per barel pada Kamis (28/11) sebelum pergantian Jumat, kata Lebow.
Pasar minyak juga mulai melihat ke depan untuk pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada pekan depan.
Sementara pertemuan di Wina itu kemungkinan tidak mengakibatkan perubahan dalam kuota produksi kelompok, beberapa analis memperkirakan potensi perpecahan dalam debat tentang bagaimana menangani peningkatan produksi dari Irak.
Penambahan volume Irak terjadi di tengah kebangkitan bersejarah dalam produksi AS dan pertumbuhan ekonomi global yang rendah.
"Satu harapan mereka mulai memiliki beberapa diskusi yang serius," kata Lebow .
"Karena Anda melihat ke depan dan mereka mungkin akan memproduksi jauh lebih banyak dari kebutuhan pasar."
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013