Yerusalem (ANTARA) - Sedikitnya 15 roket pada Rabu ditembakkan dari Lebanon selatan menuju wilayah Galilee di sebelah utara Israel, memicu aktivasi sirene di daerah tersebut, menurut media Israel.
Harian Yedioth Ahronoth mengutip pernyataan juru bicara militer Israel yang menyatakan 10 roket telah ditembakkan ke arah Shomera di wilayah Galilee Barat, namun semuanya mendarat di area terbuka.
Sedangkan lima roket lainnya mendarat di area terbuka di daerah Shtula di Galilee Barat, tanpa ada laporan kerusakan.
Harian Israel itu juga menyatakan sebuah rumah di permukiman Avivim terkena rudal anti-tank yang ditembakkan dari Lebanon, tetapi tidak melaporkan adanya korban jiwa.
Sementara itu, kelompok Hizbullah Lebanon mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menargetkan perkumpulan tentara Israel di permukiman Avivim, dan menyebabkan mereka tewas dan luka-luka.
Kelompok itu juga mengonfirmasi telah menembakkan serangkaian roket ke wilayah utara Israel, dan mengatakan bahwa serangan itu dilakukan untuk membalas serangan Israel terhadap Lebanon.
Ketegangan meletus di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada 2006.
Ketegangan di perbatasan itu terjadi di tengah serangan militer Israel ke Jalur Gaza, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Hizbullah serang kota Margaliot, Israel, balas serangan ke wilayahnya
Baca juga: Prajurit TNI AL di Lebanon latihan evakuasi medis udara di Beirut
Penerjemah: Katriana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024