Pembicaraan teknis ini terkait isu yang belum tuntas, sehingga bisa diakselerasi dan bisa dibuka akses pasarnya ke China

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantina) Sahat M. Panggabean mengatakan bahwa lembaganya terus berupaya mempercepat akses pasar ekspor komoditas pertanian dan perikanan Indonesia ke China.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pertemuan dengan Administrasi Umum Kepabeanan China (GACC) di Jakarta, Rabu (24/4).

Sahat mengatakan pertemuan tersebut membahas secara teknis terkait hambatan akses pasar ekspor ke China. Beberapa komoditas unggulan Indonesia yang masih terkendala persyaratan teknis, yakni tepung ikan, kelapa segar, durian, dan produk akuakultur.

“Pembicaraan teknis ini terkait isu yang belum tuntas, sehingga bisa diakselerasi dan bisa dibuka akses pasarnya ke China,” ujar dia dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Terkait tepung ikan, Sahat mengatakan bahwa komoditas tersebut masih terkendala parameter pengujian BSE (bovine spongiform encephalopathy).Parameter tersebut ditetapkan GACC sebagai persyaratan ekspor tepung ikan ke China.

“Langkah yang dilakukan Barantin adalah mengajukan usulan kepada GACC mengenai alternatif metode pengujian bebas BSE untuk komoditas tepung ikan. Metodenya dengan menggunakan uji protein non-ikan yang menggunakan PCR (polimerase chain reaction),” kata Sahat.

Terkait realisasi ekspor durian ke China, Sahat mengatakan bahwa pihaknya mendorong GACC untuk melakukan inspeksi lapangan ke kebun durian.

Akses pasar untuk produk akuakultur dari Indonesia ke China juga masih terhambat meski perusahaan-perusahaan di Indonesia telah mendaftarkan diri untuk memenuhi persyaratan GACC.

Ia berharap proses persetujuan dapat segera diselesaikan untuk membuka peluang pasar bagi produk-produk tersebut.

Berkaitan dengan isu kelapa segar, Barantin, kata Sahat, telah mengirimkan draf balasan protokol ekspor kelapa segar ke China melalui Kedutaan Besar RI di China pada 19 April 2024.

Dia meminta agar GACC segera melakukan finalisasi persetujuan untuk proses penandatanganan protokol tersebut.

Baca juga: Barantin usul Twin Quarantine Port pada Dialog Tingkat Tinggi RI-China
Baca juga: Barantin serukan isu perkarantinaan dalam gelaran MEPC Ke-18 di London
Baca juga: Barantin: Revitalisasi laboratorium agar RI unggul dari negara lain

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024