Jakarta (ANTARA News) - Tiga figur Aboday tidak takut buku baru mereka yang berisi tentang arsitektur dijiplak.
Aboday yang terdiri dari Ary Indra, Rafael David, dan Johansen Yap baru saja menyelesaikan roadshow karya mereka "Buku F" di lima kota dengan Jakarta sebagai labuhan terakhir.
"Tidak perlu takut isi dari buku ini dijiplak oleh para insan arsitektur. Setidaknya buku tersebut mampu menginspirasi dunia arsitektur Indonesia," kata Johansen di Museum Nasional, Jakarta, Jumat.
Meski begitu, Johansen mengatakan akan mendayagunakan jasa pengacara jika memang sampai ditemukan ada pihak yang menjiplak karya mereka secara utuh seratus persen.
"Kami melindungi karya kami lewat lawyer untuk melindungi dari mereka yang menjiplak seratus persen. Kalau hanya meniru sedikit sih tidak begitu dipermasalahkan karena buku yang telah kami luncurkan tersebut diharapkan mampu menginspirasi bagi dunia arsitektur nasional. Singkatnya bisa disebut sebagai buku yang 'be inspired' gitu lah," kata dia.
Senada dengan Johanes, Rafael David mengakui terdapat peluang yang besar bagi para plagiator karya.
"Peluang dijiplak di dunia kreatifitas itu besar sekali. Apalagi diakui terdapat para pengembang (developer) yang malas. Tapi sejatinya, desain itu universal dan bisa ditiru dengan segala cara. Tapi di sisi lain, sebenarnya buku tentang arsitektur yang baru kami luncurkan dapat membuka wawasan arsitektur bagi yang lain," kata dia.
"Kita telah melakukan tur di lima kota mulai dari Medan, Makassar, Malang, Yogyakarta, Bandung dan terakhir hari ini (29/11) di Jakarta."
Dia mengakui jika di Yogya mendapatkan respon yang baik dengan tingginya penjualan Buku F yang bertema "Fame, Fortune and Flirt" tersebut.
Secara keseluruhan, cetakan pertama "Buku F" tersebut diakuinya tersisa 18 eksemplar dari seribu yang dicetak.
"Buku F" ibarat sebuah buku harian tiga arsitek Indonesia dalam menekuni arsitektur secara total.
Karya tersebut banyak bercerita tentang filosofi Aboday dalam menghasilkan karya-karya arsitektur yang beragam. Mulai dari hunian hingga apartemen berlantai 16 sekaligus menguak tentang cerita di balik penciptaan karya arsitektur.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013