Jakarta (ANTARA News) - PT Bio Farma (Persero), satu-satunya produser vaksin di Tanah Air dan Asia Tenggara, menggelar Biotech For UKM sebagai sarana mengenalkan penerapan bioteknologi untuk mendukung keberhasilan UKM, di Bandung, Jumat.
Pengenalan penerapan bioteknologi ini juga menepis anggapan bahwa bioteknologi itu sesuatu yang rumit, penuh instrumen pendukung mahal, dan lain-lain. Bioteknologi dapat juga diterapkan secara memadai untuk kesuksesan UKM.
Gelaran ini dihadiri Komunitas Indonesia Memberi bersama rekan-rekan wirausahawan UKM, terkhusus berbasis agro, pertanian, perikanan, peternakan, dan bisnis lain.
Selain narasumber dari PT Bio Farma Persero, hadir pula koordinator Komunitas Indonesia Memberi, yaitu Yuswohady, pejabat dari Kementerian Riset dan Teknologi, Ira N Djarot, serta penyajian kisah sukses binaan program kepedulian sosial PT Bio Farma Persero, Asep Syamsul dari Mizumi Koi.
Menurut Direktur Utama PT Bio Farma Persero, Iskandar, bioteknologi bisa menjadi pendukung signifikan atas keberhasilan bisnis UKM. "Dengan menerapkan bioteknologi, diharapkan lebih mengembangkan UKM agar lebih bersaing," katanya.
PT Bio Farma Persero memiliki kompetensi di berbagai bidang, antara lain manajemen, distribusi, penyimpanan, lingkungan, udara, air serta rekayasa virus dan bakteri.
Perusahaan ini juga telah memenuhi dan terus meningkatkan standar baku mutu industrialisasi dan persyaratan lain internasional mengingat bisnis inti mereka sangat sarat teknologi dan prosedur mengikat ketat.
PT Bio Farma Persero sejak beberapa lama telah menerapkan konsep hijau berbasis pelestarian lingkungan pada seluruh aspek bisnis. Sebagai misal, Biotek Vaksin yang diusung PT Bio Farma Persero berbasis keselarasan dengan alam.
Menurut Yuswohady, "Pemanfaatan bioteknologi secara tepat guna untuk menjalankan bisnis UKM terkadang identik dengan sesuatu yang canggih, mahal dan hanya bisa dilakukan perusahaan-perusahaan besar."
"Tetapi, prinsip-prinsip bioteknologi seperti yang diterapkan PT Bio Farma Persero rupanya juga bisa diterapkan untuk UKM, dalam bentuk usaha perikanan, pembibitan tanaman obat dan buah-buahan dan lain-lain," katanya.
Kelompok tani Mizumi Koi di Desa Cisitu, Sukabumi, Jawa Barat, sebagai contoh, merupakan situs pembudidayaan dan pemuliaan ikan koi menggunakan teknik bio secure sederhana dan tepat guna. Hasilnya, berat dan kualitas ikan koi meningkat, sehingga Mizumi Koi mampu mendapatkan harga premium di pasar.
Bahkan tahun lalu Mizumi Koi mendapatkan penghargaan predikat pembiak terbaik dalam ajang All Indonesia Breeder Koi Show. Dengan sistem bio secure ini, para petani ikan koi disarankan tidak memegang langsung ikan koi dengan tangan, tetapi harus menggunakan media lain seperti kantung plastik, serokan dan jaring ikan lembut dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran koi.
Sistem bio secure ini pun digunakan juga dalam proses pembuatan vaksin oleh Bio Farma. dalam acara ini Bio Farma juga memberikan penyuntikan vaksin influenza Flubio gratis kepada para UKM yang hadir agar lebih terlindungi dan bebas dari virus influenza selama setahun ke depan.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013