Bank Indonesia (BI) secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen, tertinggi sejak 2016.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup menguat seiring Bank Indonesia (BI) menaikkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke level 6,25 persen.
IHSG ditutup menguat 63,71 poin atau 0,90 persen ke posisi 7.174,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,71 poin atau 0,40 persen ke posisi 931,35.
“Bank Indonesia (BI) secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen, tertinggi sejak 2016 dengan tujuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dan menghadapi risiko memburuknya ekonomi global dan untuk memastikan bahwa tingkat inflasi tetap berada di dalam kisaran target 2,5 plus minus 1 persen di 2024 dan 2025," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya, di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, dari mancanegara, pelaku pasar menunggu reaksi Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) dalam pertemuan kebijakan mereka yang dimulai besok mengenai pelemahan nilai tukar yen yang berkepanjangan.
Selasa (23/4) kemarin, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengeluarkan peringatan keras tentang peluang intervensi dengan mengatakan kesepakatan tiga pihak dengan AS dan Korea Selatan pada pekan lalu, telah membuka jalan bagi Pemerintah Jepang untuk mengambil langkah melawan pergerakan nilai tukar yen yang terlalu liar.
Dari Australia, tingkat inflasi dilaporkan turun menjadi 3,6 persen year on year (yoy) pada kuartal I-202424 dari 4,1 persen (yoy) pada kuartal IV- 2023, namun masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar 3,4 persen.
Angka tersebut adalah tingkat inflasi paling rendah sejak kuartal IV-2021, seiring dengan kenaikan harga barang-barang jadi yang melambat selama enam kuartal beruntun sementara inflasi kenaikan harga di sektor Jasa (Services) mencatatkan perlambatan selama tiga kuartal beruntun.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dipimpin sektor teknologi yang minus 2,36 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor infrastruktur yang masing-masing naik sebesar 0,88 persen dan 0,82 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi, yaitu dipimpin sektor industri yang minus 0,65 persen, diikuti sektor transportasi dan logistik dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 0,28 persen dan 0,27 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu KOKA, MHKI, ATLA, MPXL, dan HYGN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VISI, PTMP, PYFA, TINS, dan BTPS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 972.923 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,93 miliar lembar saham senilai Rp14,40 triliun. Sebanyak 255 saham naik, 304 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia Rabu sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 907,90 poin atau 2,42 persen ke 38.460,10, indeks Hang Seng menguat 372,33 poin atau 2,21 persen ke 17.201,26, indeks Shanghai menguat 22,62 poin atau 0,76 persen ke 3.044,82, dan indeks Strait Times menguat 20,40 poin atau 0,62 persen ke 3.293,12.
Baca juga: IHSG Rabu dibuka menguat 16,23 poin
Baca juga: IHSG diprediksi mendatar seiring pasar cermati hasil RDG BI
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024