Untuk merealisasikan program itu, pihaknya kini menyiapkan beberapa paket wisata yang terkoneksi dari satu destinasi ke destinasi lainnya

Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, menyebut program “Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon” dapat berdampak positif terhadap sektor pariwisata di daerahnya, khususnya untuk mengenalkan keunikan sejarah berbasis keraton kepada turis.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan melalui program itu, potensi wisata di keraton bisa dioptimalkan dengan menambah atraksi budaya maupun menyediakan sarana edukasi terkait hubungan Jakarta dengan Cirebon pada masa lalu.

Baca juga: Sandi: Edu Heritage Jakarta-Cirebon upaya kenalkan nilai sejarah

“Pasarnya sangat terbuka lebar. Apalagi saat soft launching kemarin, kita sudah bisa lihat respons positif dan program ini sangat aplikatif untuk dikerjakan secara kolaboratif,” kata Agus saat dikonfirmasi di Cirebon, Rabu.

Ia menjelaskan, untuk merealisasikan program itu, pihaknya kini menyiapkan beberapa paket wisata yang terkoneksi dari satu destinasi ke destinasi lainnya.

Selain keraton, program tersebut pun bisa diarahkan supaya terintegrasi dengan sejumlah destinasi wisata yang ada di wilayah aglomerasi Cirebon Raya.

Dengan demikian, kata dia, perekonomian masyarakat maupun pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut bisa berkembang dengan adanya peningkatan kunjungan turis.

“Program inisiasi bersama Pemkot Cirebon dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini, diharapkan mampu mendatangkan wisatawan lebih banyak. Khususnya kunjungan turis dari Jakarta ke Cirebon,” ujarnya.

Agus menyampaikan, apabila program ini berjalan lancar, maka destinasi wisata di bidang sejarah, religi sampai kuliner dari Cirebon Raya dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat luar daerah.

Baca juga: Menteri LHK paparkan manfaat penggabungan kementerian bagi lingkungan

Sementara itu Penjabat Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi mendorong supaya program Edu Heritage ini segera direalisasikan, untuk melestarikan nilai-nilai sejarah yang berkaitan erat antara Cirebon dan Jakarta.

Ia mengemukakan, sejarah lahirnya Jakarta tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan Cirebon. Sebab pada 22 Juni 1527, Kesultanan Cirebon di era Sunan Gunung Jati berhasil mengusir Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa.

“Momentum terbebasnya Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, kemudian diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Jakarta pada tanggal 22 Juni setiap tahunnya,” jelasnya.

Agus menambahkan, wilayah Cirebon Raya memiliki beberapa destinasi yang kental akan nilai sejarah masa lalu. Misalnya Keraton dan Museum Pusaka Kasepuhan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Goa Sunyaragi, Makam Sunan Gunung Jati, hingga sentra kerajinan serta kawasan kuliner.

"Program Wisata Edu Heritage menjadi kerjasama yang baik. Bicara tentang budaya dan pariwisata Cirebon tidak bisa lepas dari wilayah sekitarnya," ucap dia.


Baca juga: Guru Besar Unimed: Sejarah Sumut penting diajarkan di sekolah

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024