Perusahaan atau investor swasta yang tertarik untuk terlibat di IKN, khususnya dalam pengembangan EV sangat banyak

Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan banyak perusahaan atau investor BUMN dan swasta baik dalam negeri maupun internasional berminat untuk terlibat dalam pengembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Nusantara, Kalimantan Timur.

"Perusahaan atau investor swasta yang tertarik untuk terlibat di IKN, khususnya dalam pengembangan EV sangat banyak," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam seminar daring di Jakarta, Rabu.

Untuk operator kendaraan listrik, Agung mengatakan bahwa selain Bluebird yang telah melakukan groundbreaking, ada BUMN Damri hingga perusahaan internasional seperti ComfortDelGro dari Singapura yang tertarik pada sektor EV di IKN.

Sedangkan untuk perusahaan manufaktur terdapat BYD dari China, PT Kalista dari Indonesia, Škoda dari Ceko, dan masih banyak investor atau perusahaan swasta lainnya yang tertarik.

Perusahaan atau investor swasta dalam negeri maupun internasional juga banyak yang tertarik pada aspek infrastruktur pendukung kendaraan listrik.

Baca juga: OIKN: Kereta bandara hubungkan KIPP IKN dengan Bandara Sepinggan

Baca juga: OIKN targetkan penjajakan investor potensial baru di Hannover Messe

Dalam pengembangan EV di IKN, OIKN juga memiliki BUMO yakni Bina Karya yang mempunyai peran potensial sebagai integrator.

Berdasarkan Lampiran Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Rencana Induk IKN, salah satu klaster dari enam klaster untuk mewujudkan Visi Superhub Ekonomi IKN yakni Klaster Industri Teknologi Bersih dengan misi menyediakan produk yang mendukung mobilitas dan utilitas yang ramah lingkungan.

Pengembangan sektor ini difokuskan pada industri teknologi bersih untuk mobilitas dan utilitas yang lebih ramah lingkungan, yaitu perakitan panel surya (Solar PV) dan kendaraan listrik.

Visi Superhub Ekonomi IKN akan diwujudkan melalui pengembangan 6 klaster ekonomi yang strategis, resilien, dan inovatif dengan dukungan fondasi yang kukuh dalam bentuk infrastruktur keras dan lunak.

Pengembangan keenam klaster didasarkan pada peningkatan daya saing sektor-sektor yang sudah berkembang di Kalimantan Timur serta introduksi sektor-sektor maju yang berorientasi teknologi tinggi dan berkelanjutan.

Keenam klaster ekonomi penggerak utama (prime mover) ini selanjutnya diturunkan menjadi beberapa subsektor yang akan membantu mewujudkan visi economic superhub.

Baca juga: OIKN siapkan mekanisme pengelolaan aset hibah Kabupaten Kukar

Baca juga: OIKN: Penggunaan material hijau menjadi prioritas di kawasan IKN

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024