Sebanyak 20 orang di antaranya sudah diwawancarai dan diangap sebagai tersangkaWina (ANTARA News) - Sebanyak 20 pemain dan mantan pemain sepak bola dalam liga Austria diduga terlibat dalam pengaturan pertandingan dan sebanyak 17 pertandingan divisi satu dan dua diperhitungkan diatur hasilnya dalam tujuh tahun terakhir, demikian diungkapnan penyelidik kriminal, Kamis.
Kemungkinan itu muncul satu hari setelah penangkapan pemain bertahan Dominique Taboga, yang dilepas tim divisi satu SV Groedig dua minggu lalu atas tuduhan terlibat pengaturan pertandingan.
Selain itu, enam orang saat ini sedang ditahan berkaitan dengan kasus sama, di antaranya termasuk mantan pemain depan internasional Austria Sanel Kuljic dan dua orang berkebangsaan Albania, kata penyelidik dan hakim pemerintah dalam temu pers.
Penyelidik mengatakan, sebanyak 17 pertandingan diduga diatur hasilnya, termasuk sembilan laga liga utama sepak bola Austria, tiga di antaranya dimainkan dalam musim ini dan melibatkan Groedig.
Pertandingan yang dicurigai tidak sah itu ketika Groedig kalah 0-3 atas tim lokal Salzburg pada Oktober, saat imbang 1-1 di kandang atas Wolfsberger awal bulan ini dan ketika imbang 2-2 lawan Rapid Vienna, juga pada bulan ini.
Sisa delapan pertandingan lainnya, demikian laporan Reuters, terjadi pada Erste Liga, kompetisi tier kedua dalam sepak bola Austria. Sembilan dari 17 laga yang terlibat termasuk mantan klub Bundesliga, Kapfenberger, yang terdegradasi pada akhir musim 2011-12.
Penyidik kriminal Federal, Andreas Holzer, mengatakan dalam temu pers, sebanyak 30 pemain sudah dicatat namanya dalam Operasi Rinas, ketika polisi melacak para pemain yang diduga terlibat di Vienna, Salzburg dan di Provinsi Carinthia serta di Lower Austria.
"Sebanyak 20 orang di antaranya sudah diwawancarai dan diangap sebagai tersangka," katanya. "Anda bisa membayangkan, penyidikan itu amat runyam dan penyelidikan laga internasional juga termasuk paling sulit," tambahnya.
Taboga ditangkap rabu di Kota Kaernten. Pemain berusia 31 tahun itu meninggalkan Groedig dengan suka rela pada 14 November setelah klub menyatakan bahwa ia mengaku mencoba merayu empat temannya untuk memanipulasi hasil pertandingan.
Klub mengatakan, para pemain lain menampik terlibat dalam kasus pengaturan pertandingan itu dan menyebutkan bahwa pengaturan pertandingan tidak pernah terjadi.
(A008)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013