Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka melemah sebesar 12,35 poin dipicu pelaku pasar yang masih khawatir pengurangan stimulus keuangan the Fed.
IHSG BEI dibuka turun 12,35 poin atau 0,29 persen menjadi 4.221,57. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 3,23 poin (0,47 persen) ke level 699,06.
Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa sentimen nilai tukar rupiah dan tapering off AS, masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar saham domestik.
"Pelemahan rupiah disebabkan oleh sejumlah faktor yakni membaiknya serangkaian data AS, neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia yang belum menunjukan perbaikan signifikan, dan kebutuhan terhadap dolar AS jelang akhir tahun," kata dia.
Sementara itu, lanjut dia, data inflasi yang diperkirakan stabil diharapkan menjadi katalis positif bagi IHSG. Bank Indonesia memprediksikan bahwa laju inflasi November pada kisaran 0,05 persen sampai 0,1 persen atau tidak terlampau jauh dari inflasi bulan Oktober yang sebesar 0,09 persen.
Sementara itu, analis Samuel Sekuritas Yualdo Yudoprawiro mengatakan bahwa IHSG berpeluang menguat pada akhir pekan ini seiring mulai stabilnya pergerakan nilai tukar rupiah.
Beberapa saham yang melemah signifikan pada perdagangan kemarin, Kamis (28/11) seperti United Tractor (UNTR), Holcim Indonesia (SMCB), Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan Jasa Marga (JSMR) berpeluang mengalami penguatan secara teknikal.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 39,22 poin (0,16 persen) ke level 23.828,31, indeks Nikkei-225 TURUN 3,64 poin (0,02 persen) ke level 15.723,48, dan Straits Times melemah 10,85 poin (0,34 persen) ke posisi 3.175,52.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013