Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta Simon Lamakadu mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk sebagai upaya menekan demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta.

"Pemprov DKI harus melakukan uji epidemiologi saat ada laporan kasus DBD di suatu wilayah. Data bisa diambil dari RSUD atau Puskesmas yang ada kasus DBD," kata Simon saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Uji epidemiologi ini sebagai salah satu tindakan kuratif atau pencegahan dan penyembuhan terhadap kasus DBD di Jakarta. Setelah dilakukan uji epidemiologi dan terbukti adanya sarang nyamuk, maka bisa dilanjutkan dengan tindakan pengasapan (fogging) di wilayah tersebut.

"Kalau terbukti bisa langsung di-'fogging'. Tapi kalau belum bisa dilakukan pencegahan melalui 3M (menguras, menutup dan mendaur ulang) karena 'fogging' itu bisa membunuh hewan-hewan lainnya. Dan kadang biodiversitas
(keanekaragaman hayati) jadi terganggu kalau
asal 'fogging'," kata Simon.
Simon menyebutkan dalam mencegah kasus DBD di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga bisa memperkuat pencegahan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melakukan sosialisasi 3M.

Baca juga: Dinkes DKI gencarkan pemberantasan sarang nyamuk untuk cegah DBD
Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu intensifkan PSN untuk cegah penyebaran DBD

Sosialisasi 3M yang dimaksud, kata Simon, antara lain menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD ke manusia.

"Terutama di wilayah padat penduduk dan rawan DBD, segala upaya perlu diperkuat," tegas Simon.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah merebaknya DBD yang telah mengakibatkan enam orang meninggal dunia sejak Januari hingga 16 April 2024.

Dinkes DKI Jakarta mengungkapkan bahwa hingga 16 April 2024 total kasus DBD sebanyak 3.875 dengan rincian Januari sebanyak 310 kasus, Februari (767), Maret (2.163) dan April sebanyak 635 kasus.

"Data per tanggal 16 April 2024 jumlah meninggal enam orang. Alamat tempat meninggal di Kecamatan Duren Sawit, Kebayoran Lama, Tanah Abang, Tebet dan Johar Baru," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat dihubungi di Jakarta, Senin (22/4).

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024