Orang-orang kami mengidentifikasi dan menghancurkan sejumlah kamp teroris di daerah Sambisa dan operasi itu sangat berhasil."
Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Serangan-serangan udara terhadap sejumlah kamp Boko Haram di Nigeria timurlaut menewaskan "banyak" gerilyawan, kata militer, Kamis, mengenai operasi terakhir yang bertujuan mengakhiri kekerasan empat tahun kelompok militan tersebut.
Pemboman pada Minggu itu dilakukan di daerah Hutan Sambisa di negara bagian Borno, yang dianggap sebagai pangkalan militan dan telah menjadi fokus utama ofensif militer yang terus berlangsung, lapor AFP.
Berita mengenai serangan itu terlambat disampaikan karena jaringan telepon seluler di daerah Borno masih tetap terputus, sebagai bagian dari strategi militer untuk mengacaukan komunikasi militan.
"Orang-orang kami mengidentifikasi dan menghancurkan sejumlah kamp teroris di daerah Sambisa dan operasi itu sangat berhasil," kata juru bicara militer Mohammed Dole kepada wartawan di ibu kota Borno, Maiduguri.
"Saya tidak bisa mengatakan kepada anda berapa jumlah pasti teroris yang tewas namun... banyak dari mereka terbunuh selama serangan udara yang kami sangat yakini tepat," katanya.
Satu sumber militer yang menolak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP, puluhan militan mungkin tewas dalam serangan tersebut.
Pemerintah Nigeria bulan ini memperpanjang keadaan darurat di kawasan itu -- pertama kali diberlakukan pada Mei -- yang memberi militer waktu tambahan enam bulan lagi untuk menumpas militan.
Keadaan darurat diberlakukan di tiga wilayah timurlaut -- Adamawa, Borno dan Yobe -- pada Mei sebagai bagian dari upaya pemerintah mengendalikan serangan gerilyawan Boko Haram.
Pada 15 Mei, sehari setelah dekrit Jonathan dikeluarkan, militer mengumumkan peluncuran operasi besar-besaran yang bertujuan mengakhiri kekerasan militan, dengan menempatkan ribuan prajurit tambahan dan kekuatan udara di wilayah timurlaut.
Keberhasilan ofensif militer yang dilakukan selama keadaan darurat masih tidak jelas.
Militer menyebut Boko Haram kocar-kacir dan dalam posisi bertahan, namun ratusan orang tewas dalam beberapa pekan terakhir akibat serangan militan, yang menimbulkan keraguan mengenai klaim keberhasilan pemerintah.
Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.
Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.
Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.
Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.
Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013