Dalam bersahabat dengan Indonesia, Selandia Baru berbeda dengan Australia. Selandia Baru tak memiliki hasrat untuk menguasai regional,"

Wellington (ANTARA News) - Kuasa Usaha Kedutaan Besar RI di Wellington Ple Priatna menyatakan pemerintah Selandia Baru sangat menjaga persahabatan dengan Indonesia sehingga tidak menginginkan ada masalah sekecil apapun.

"Dalam bersahabat dengan Indonesia, Selandia Baru berbeda dengan Australia. Selandia Baru tak memiliki hasrat untuk menguasai regional," katanya menjawab wartawan di Wellington, Selandia Baru, Kamis.

Ia mencontohkan dalam ketegangan hubungan RI-Australia, tajuk rencana surat kabar terkemuka di Selandia Baru "The New Zealand Herald" edisi 25 November 2013 justru menyatakan dengan tegas bahwa Perdana Menteri Australia Tony Abbott akan menyesal bila tak meminta maaf kepada Indonesia atas kasus penyadapan terhadap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara, dan petinggi senior.

"Itu gambaran Selandia Baru yang tidak suka dengan Australia. Selandia Baru sangat mementingkan persahabatan dengan Indonesia, kerja sama perdagangan dan sebagainya," kata Priatna.

Ia mengatakan meskipun Selandia Baru masuk dalam lima negara yang menjadi mata intelijen dunia bersama Australia, AS, Inggris, dan Kanada, namun Selandia Baru tidak seperti Australia dalam menjaga hubungan dengan negara sahabat seperti Indonesia.

Apalagi, katanya, Selandia Baru telah berpengalaman 24 tahun mengimplementasikan keterbukaan informasi publik.

"Jadi, mengenai informasi penting apa saja bisa diperoleh dari Selandia Baru," katanya.

Ia menegaskan Selandia Baru dalam persoalan militer atau pertahanan juga tak mau terlibat dengan agenda Australia. (*)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013